Sukses

Kepala Ratu Elizabeth II Tertunduk Saat Ucapkan Selamat Tinggal Terakhir kepada Pangeran Philip

Ratu Elizabeth II duduk sendiri dengan kepala tertunduk saat pemakaman mendiang suaminya, Pangeran Philip.

Liputan6.com, Jakarta - Ratu Elizabeth II dari Inggris duduk sendirian selama pemakaman mendiang suaminya, Pangeran Philip, Sabtu, 17 April 2021. Dalam susana yang emosional, tapi Ratu yang mengenakan busana serba hitam tetap tak bersuara.

Kebaktian di Kapel St.George, di dalam halaman Kastil Windsor, dihadiri oleh 30 orang termasuk anggota keluarga kerajaan. Pangeran Philip, juga dikenal sebagai Duke of Edinburgh, meninggal pada usia 99 pada 9 April 2021 di Kastil Windsor, melansir dari laman CNN, Sabtu, 17 April 2021.

Ia pendamping Ratu terlama di negara itu yang telah menikah selama 73 tahun. Dengan kepala tertunduk, Ratu duduk sendirian saat dia mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada suaminya selama acara yang menyedihkan dan hening - menurut standar kerajaan.

Saat masih hidup Duke sudah merencanakan pemakamannya ini, termasuk memilih musik dan memastikan upacara tersebut mencerminkan afiliasi militer dan kepentingan pribadinya.

Jemaat hanya beberapa tidak ikut bernyanyi selama kebaktian, sesuai batasan kesehatan. Paduan suara yang terdiri dari empat orang, mengisi kapel dengan himne yang dipilih oleh Duke, termasuk "Melita" karya J. B. Dykes.

Peristiwa itu pedih karena menggemakan, dalam skala yang lebih besar, pandemi yang sepi - yang telah merenggut lebih dari 120.000 nyawa di Inggris dan memaksa banyak keluarga untuk berduka dalam pemakaman yang dipersingkat. Itu juga terjadi di tengah keretakan keluarga, menjadi pertama kalinya Pangeran Harry menghadiri acara yang dipublikasikan bersama keluarganya sejak wawancara hebatnya dengan istrinya Meghan, Duchess of Sussex, dan Oprah Winfrey.

Terlepas dari spekulasi dinamika mereka, Pangeran Harry dan saudaranya Pangeran William terlihat mengobrol dan berjalan bersama setelah kebaktian.

Mereka yang hadir, termasuk anggota senior keluarga kerajaan serta kerabat dan teman dekat, di antaranya Bernhard, Pangeran Herediter Baden, Penny Brabourne, Countess Mountbatten dari Burma, dan Pangeran Donatus, Landgrave of Hesse. Semua anggota jemaat mengenakan penutup wajah, seperti yang ditentukan oleh pembatasan virus corona Inggris saat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sesuai Keinginan

Sementara upacara dibatasi untuk 30 orang di dalam kapel, sejalan dengan aturan kesehatan masyarakat, lebih dari 700 personel militer memberikan dukungan seremonial di luar untuk menghormati karier militer Pangeran Philip yang disegani. Anggota Royal Navy, Royal Marines, British Army dan Royal Air Force semuanya hadir.

Philip mempertahankan hubungan dekat dengan komunitas militer sepanjang hidupnya setelah menyelesaikan dinas angkatan lautnya pada 1953, termasuk memegang posisi Kapten Jenderal Marinir Kerajaan.

Menjelang upacara, peti mati sang Duke - dibungkus dengan bendera pribadinya, pedang, topi angkatan laut, dan karangan bunga yang diletakkan di atasnya. Kemudian dibawa ke kapel dari Kastil Windsor dalam prosesi yang dipimpin oleh Kelompok Pengawal Grenadier. 

Sesuai dengan keinginan sang Duke, peti mati itu dibawa oleh Land Rover yang dimodifikasi, yang ia bantu mendesainnya. Kendaraan itu diikuti dengan prosesi dengan berjalan kaki oleh anggota senior keluarga. Pangeran William dan Harry dipersatukan kembali saat mereka berjalan di baris yang sama di belakang peti mati bersama ayah mereka, Charles, dan kerabat lainnya, termasuk Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward.

3 dari 3 halaman

Prosesi Pemakaman Pangeran Philip

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.