Sukses

Kebun Binatang Sydney Tutup Sementara Akibat Simpanse Mati

Pihak kebun binatang Sydney bersedih atas matinya seekor simpanse berusia 10 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Buntut kematian seekor simpanse, Kebun Binatang Sydney, Australia terpaksa ditutup untuk sementara. Hal itu dilakukan untuk penyelidikan.

Hewan bernama Mogli dan berusia 10 tahun itu ditemukan meninggal di parit. Simpanse itu kemudian dibungkus dengan terpal dan diangkut dekat kantor kebun binatang di barat Sydney saat kerumunan orang mengantri di luar pintu masuk kebun binatang, dilansir dari Travel Weekly, Senin (12/4/2021).

Desas-desus tentang hewan yang tersebut berliaran dengan cepat menyebar melalui kerumunan pengunjung yang menunggu.

“Kami tidak tahu tentang simpanse itu. Untuk itulah anak-anak ada di sini. Apa yang bisa kau lakukan? Saya tidak tahu bagaimana menceritakannya kepada mereka, ” kata Vu Nguien, yang sedang menunggu untuk mengunjungi kebun binatang.

Manajer jaga Kebun Binatang Sydney Lisa Christie, mengatakan kepada penyiar nasional bahwa kebun binatang saat ini sedang menyelidiki keadaan di sekitar kematian Mogli dan mengonfirmasi bahwa laporan tentang hewan yang melarikan diri adalah palsu. “Tim berada dalam kondisi syok dan duka yang dalam,” katanya.

Kebun Binatang Sydney mengunggah di halaman Facebook-nya dengan berita kematian hewan itu, menambahkan bahwa rekaman CCTV tidak memberikan kejelasan. "Penyebab pasti kematian belum dapat disimpulkan, dan bedah mayat akan dilakukan," kata unggahan itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harus Diselidiki

Pihak Kebun Binatang Sydney juga mengaku sangat kehilangan Mogli yang dianggap sudah mnejadi anggota keluarga. Mogli akan dikenang sebagai hewan bermata kuning yang tajam dan senyum nakal, terlebih dengan jiwa petualangannya.

“Ini merupakan hari yang sangat menyedihkan bagi semua orang dan selama masa-masa seperti ini, fokus kebun binatang adalah untuk mendukung seluruh tim," kata unggahan itu,

Ben Pearson, kepala kampanye di World Animal Protection, mengatakan bahwa hewan liar seperti Mogli layak menjalani kehidupan liar. Sebaliknya, ini adalah akhir yang tragis dari kehidupan di penangkaran yang kejam.

“Sementara kebutuhan kompleks hewan liar seperti simpanse tidak dapat dipenuhi di penangkaran, kebun binatang memiliki kewajiban terhadap hewan dalam perawatannya, dan harus memastikan keamanannya. Kematian harus diselidiki agar tidak ada hewan liar lain di Kebun Binatang Sydney yang mengalami nasib yang sama," kata dia.

3 dari 3 halaman

Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.