Sukses

Bukan dengan Cotton Buds, Begini Cara Membersihkan Kotoran Telinga Menurut Ahli Medis

Telinga termasuk organ tubuh yang sensitif, makan cara membersihkan kotoran telinga tak boleh asal-asalan.

Liputan6.com, Jakarta – Telinga adalah salah satu organ penting manusia dan bersifat sensitif. Maka, telinga tidak boleh dibersihkan asal-asalan. Namun, setiap orang punya pendapat masing-masing tentang bagaimana kotoran telinga semestinya dibersihkan.

Beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka membersihkan telinga setidaknya seminggu sekali. Ada pula yang mengatakan bahwa lebih aman membiarkan kotoran telinga menumpuk secara alami.

Dilansir dari Independent, Minggu, 4 April 2021, Dr. Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy menjelaskan penyebab kotoran telinga sebelum menerangkan cara membersihkan telinga dengan aman. Menurut dia, kotoran telinga sebenarnya tidak mengandung lilin sama sekali, berbeda dari anggapan sejumlah orang 

"Kotoran telinga diproduksi oleh sel-sel yang melapisi telinga luar dan saluran telinga anda. Ini terdiri dari sebum serta zat berminyak alami yang diproduksi di kelenjar sebaceous lalu bercampur dengan sel kulit mati, keringat, dan kotoran," jelas Dr. Lee seraya menerangkan bahwa kotoran telinga merupakan respons tubuh untuk melindungi diri dari infeksi, debu, kuman, serta benda asing lainnya.

Kotoran telinga memiliki berbagai warna, seperti warna oranye, kuning, coklat ataupun hitam. Namun, Dr Lee meyakini perubahan warna kotoran telinga bukanlah suatu hal yang penting.

Apakah buruk memiliki terlalu banyak kotoran di telinga?

Lee menjelaskan lebih lanjut, sebagian besar orang tidak menyadari bahwa kotoran telinga jarang menimbulkan masalah. Kotoran ini secara alami keluar dari gerakan rahang kita seperti saat kita berbicara atau makan meskipun kita tidak menyadarinya. Setiap kita mandi, telinga kita juga akan terbilas dengan sendirinya. Namun, ia memperingatkan bahwa beberapa orang rentan memiliki kotoran telinga lebih banyak.

"Ini lebih umum terjadi jika anda memiliki saluran telinga yang sangat sempit, telinga yang sangat berbulu, atau jika anda menggunakan headphone secara teratur. Kotoran telinga yang berlebihan juga sering kali dialami oleh orang tua," ia menjelaskan.

Terlalu banyak kotoran di telinga yang menumpuk bisa menyebabkan penyumbatan. Bahkan, kotoran tersebut bisa masuk ke dalam telinga.

"Gumpalan kotoran telinga bisa langsung berada di atas gendang telinga Anda, atau bahkan menempel kuat di sana. Ini kemudian menyebabkan sakit telinga, dan terkadang tuli secara tiba-tiba," catat Lee.

Selain itu, kotoran telinga yang menempel jauh di dalam saluran telinga ini akan menjebak organisme di bawahnya. Jika hal itu sampai terjadi, Lee mengingatkan Anda akan berisiko mengalami infeksi telinga.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana Cara Membersihkan Telinga dengan Benar?

Lee mengatakan bahwa kita tidak perlu membersihkan telinga, karena telinga kita sudah bersih dengan sendirinya. Kotoran telinga akan keluar sendiri tanpa kita melakukan apapun.

"American Academy of Otolaryngology baru-baru ini mengeluarkan permohonan untuk tidak pernah memasukkan apapun ke telinga anda. Bagaimanapun kondisinya, jangan pernah menempelkan benda tajam di telinga anda atau menyodok cotton bud jauh di dalam lubang telinga Anda," jelasnya.

Alasannya benda-benda yang dimasukkan ke telinga akan membuat trauma pada telinga luar dan menyebabkan infeksi. Kebiasaan itu justru membuat keadaan makin memburuk.

"Saat anda memasukkan benda ke dalam telinga hingga menyentuh gendang telinga, maka anda berisiko mengalami perforasi, di mana ini adalah kondisi serius pada telinga," kata Lee. "Kondisi gendang telinga yang terluka dapat meningkatkan risiko infeksi pada telinga dan akan merusak pendengaran Anda. Kondisi mungkin tidak sembuh dengan sendirinya, sehingga membutuhkan penyembuhan dengan cara pembedahan." 

Apabila anda khawatir kotoran di telinga akan menumpuk, Lee menyarankan agar meneteskan obat ke telinga. Teteskan sebanyak dua sampai lima tetes setiap hari selama 3--7 hari.

"Diperlukan waktu sekitar dua minggu untuk bisa melihat manfaatnya. Namun, jika setelah itu masih menemukannya, Anda harus segera menemui dokter," ujar Lee.

Anda harus memperhatikan obat tetes yang anda gunakan pada telinga. Ketika mengalami gejala seperti demam atau kondisi telinga yang semakin memburuk, Anda harus segera mendapatkan pertolongan pertama. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

3 dari 3 halaman

Tradisi Bersih-Bersih Diri Jelang Ramadan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.