Sukses

Kematian Tragis Sarah Everard Jadi Momentum Melawan Ancaman Kekerasan terhadap Perempuan

Sarah Everard, perempuan 33 tahun asal London, Inggris, hilang pada 3 Maret setelah terakhir kali terlihat sedang berjalan kaki di jalan kota yang ramai sekitar pukul 21.30.

Liputan6.com, Jakarta - Kepedulian terhadap keselamatan wanita terus digaungkan usai kasus kematian Sarah Everard yang begitu menyayat hati. Melansir laman Buzzfeednews Rabu, 17 Maret 2021, korban insiden yang dikaitkan dengan kekerasan terhadap wanita ini sedang berjalan kaki dari rumah seorang teman di selatan London, Inggris, ketika hilang pada 3 Maret 2021.

Pada gambar yang diyakini sebagai potret terakhirnya, eksekutif pemasaran itu mengenakan pakaian berwarna cerah dan tengah jalan kaki di salah satu jalan kota yang sibuk sekitar pukul 21.30, waktu setempat. Tapi, Everard tidak pernah sampai di rumah.

Ini kemudian mendorong pencarian orang hilang yang sayangnya mengonfirmasi mimpi terburuk keluarganya. Tubuh Everard ditemukan pada 10 Maret 2021, 90 kilometer (km) jauhnya dari tempat terakhir ia terlihat.

Kasus kematiannya telah memicu seruan untuk segera bertindak mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, sementara para aktivis turun ke jalan-jalan London untuk memprotes. Terlebih, tersangka kasus tersebut merupakan seorang anggota polisi.

Duka terkait penculikan dan kematian yang dirasakan wanita di seluruh Inggris, bahkan dunia, pun jadi pengingat bagaimana ancaman kekerasan terhadap wanita adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Sentimen tersebut terekam dalam unggahan Instagram pakar kebugaran, Lucy Mountain, dengan frasa, "Kirimi saya pesan saat Anda pulang xx."

"Saya tidak bisa berhenti memikirkan Sarah Everard dan bagaimana seorang wanita tidak bisa berjalan pulang dengan aman. Itu tak tertahankan," tulisnya di unggahan yang kini viral.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berbagi Pengalaman Pribadi

Mountain menyambung, "Saya juga merasakan hubungan yang dalam antara saya dan wanita lain. Saya pernah berdiskusi tentang bagaimana jadi sangat sadar akan keselamatan kita adalah sesuatu yang telah kita lakukan sepanjang hidup. Rasa keterkaitan yang sarat rasa takut."

Secara virtual, tak sedikit wanita berbagi pengalaman pribadi mereka menggunakan tagar seperti #textmewhenyougethome dan #ReclaimTheStreets untuk menggambarkan bagaimana kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan sering kali berada di tangan pria.

Beberapa bahkan berbagi bagaimana rasa takut sering membuat mereka sangat waspada, hingga merencanakan rute pelarian jika diserang. Juga, bagaimana mereka khawatir saat teman maupun saudara perempuan tidak mengabari apakah sudah sampai dengan selamat di rumah.

Investigasi atas pembunuhan Everard terus berlanjut, seiring demonstrasi dengan lebih banyak protes dan kewaspadaan yang diorganisir para aktivis.

3 dari 3 halaman

Waspadai Tanda Kekerasan dalam Pacaran

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.