Sukses

5 Kebiasaan Bayi yang Bisa Bantu Atasi Sulit Tidur Orang Dewasa, Mau Coba?

Semua orang dewasa pasti pernah menjadi bayi. Dalam beberapa hal, kebiasaan tidur ala bayi ternyata bisa bantu mengatasi sulit tidur yang dialami orang dewasa.

Liputan6.com, Jakarta - Sulit tidur adalah masalah yang banyak dialami orang dewasa. Banyak faktor yang menyebabkannya, mulai dari kondisi tubuh hingga punya banyak pikiran. Dalam tahap akut, seseorang bahkan membutuhkan obat tidur agar bisa terlelap.

Tentu, menggantungkan diri pada konsumsi obat tidak baik dalam jangka panjang. Sebelum berlanjut jadi masalah besar, ada baiknya Anda mencoba cara lain yang lebih alami untuk mengatasi masalah tidur Anda.

Dilansir dari laman Japantimes, Selasa, 16 Maret 2021, ada kebiasaan-kebiasaan tidur bayi yang ternyata bisa diterapkan oleh orang dewasa untuk membantu mengatasi sulit tidur. Dr. Harvey Karp dari Pusat Tidur Anak Yale merancangnya ke dalam lima posisi, apa saja?

1. Membedong

Sebuah penelitian menjelaskan tentang keunggulan tidur menggunakan selimut yang dililit pada bagian tubuh layaknya seorang bayi yang dibedong. Penelitian menunjukkan hal tersebut dapat meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi perasaan lelah, cemas, dan depresi saat Anda bangun tidur.

Tidak ada efek samping yang serius dari penggunaan bedong selimut ini. Kembali kepada anda apakah nyaman atau tidak saat seluruh tubuh anda dibalut oleh selimut dalam kurun waktu beberapa saat.

2. Posisi Tidur Menyamping atau Tengkurap

Sebuah penelitian menemukan bahwa seseorang menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dalam posisi miring seiring bertambah usianya. Penelitian lain juga mengungkapkan rata-rata orang dewasa menghabiskan sekitar 7 persen dari waktu tidurnya dalam posisi tengkurap. Tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa posisi tubuh yang mengarah ke suatu arah dapat membuat kualitas tidur menjadi lebih baik, karena pada dasarnya kita tidak bisa mengontrol gerakan saat sedang tidur. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Mendiamkan

Mendiamkan yang dimaksud dalam hal ini adalah membuat suasana tidur senyaman mungkin. Beberapa orang menyukai tidur dalam keadaan sunyi sepi tanpa suara apapun, sedangkan beberapa orang lain lebih menyukai tidur sembari diiringi musik pengantar tidur atau suara lainnya.

Namun, yang pasti suara yang terlalu keras dapat mengganggu tidur. Sebuah penelitian mendukung hal itu dengan menyatakan suara keras berdampak buruk pada pendengaran anda serta dapat membuat otak anda lelah karena tetap bekerja untuk menerima sensor suara tersebut.

"Secara klinis, jika seseorang mengatakan kepada saya bahwa mereka tidur lebih nyenyak dengan kipas angin yang menyala, itu bukanlah suatu masalah. Namun, saya tidak dapat merekomendasikan hal tersebut kepada semua orang agar tidur mereka menjadi lebih nyenyak," kata Jennifer Mundt, asisten profesor neurologi yang menjadi spesialis tidur di Northwestern University, Feinberg Doctor School.

4. Diayun-ayun

Bayi yang tidur dalam posisi diayun cenderung lebih nyenyak dibandingkan tidur dalam posisi diam. Sebuah esai terkenal oleh David Foster Walace yang ditulis saat ia melakukan perjalanan dengan kapal pesiar. Ia mengklaim bahwa laut yang berombak sangat bagus untuk tidur.

"Anda akan merasa seperti diayun-ayun apabila tidur di atas kapal. Hal ini dikarenakan ombak yang bergerak lembut," kata Wallace.

5. Mengisap ibu jari

American Academy of Pediatric Dentist merekomendasikan agar anak-anak berhenti mengisap ibu jari mereka begitu mereka mencapai masa prasekolah. Tetapi, mengisap ibu jari nyatanya membuat tidur anak atau bayi menjadi lebih nyenyak lantaran merasakan ketenangan seperti saat menerima ASI langsung dari sang ibu. Mengisap ibu jari dapat anda coba sesekali saat anda mengalami masalah sulit tidur, tetapi jangan terlalu sering karena dapat menyebabkan posisi gigi anda berubah.

Dr. Clete A. Kushida seorang ahli saraf dan direktur medis dari divisi pengobatan tidur Universitas Stanford, menyarankan orang yang memiliki masalah tidur untuk mengonsumsi melatonin dalam dosis kecil dan dikonsumsi beberapa jam sebelum waktu tidur. Meski begitu, ia memperingatkan agar seseorang yang mengalami masalah tidur akut untuk tidak mengobati diri sendiri. Konsultasikan kepada ahlinya adalah pilihan terbaik. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

3 dari 3 halaman

3 Manfaat Tidur Cukup

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.