Sukses

Unik, Hotel Mewah di Bolivia Dibangun dari Garam

Hotel dibuat dengan blok garam terbesar dengan menggunakan air garam, baru sisanya terbuat dari panel kayu

Liputan6.com, Jakarta - Bagi wisatawan maupun Anda yang gemar bepergian, hotel termasuk bagian penting dalam rencana perjalanan. Tak heran saat bepergian, para wisatawan pasti akan memilih hotel yang bagus agar liburan lebih berkesan.

Biasanya, saat bepergian kita akan memilih hotel mewah dengan interior klasik. Namun, bagaimana jika kita tinggal di hotel dengan dikelilingi ribuan ton garam?

Sebuah resor di Bolivia bernama Palacio de Sal, yang terletak di tepian Salar de Uyuni, dibangun dengan menggunakan garam. Salar de Uyuni sendiri merupakan dataran garam terluas di dunia.

Dilansir dari Daily Mail, 13 Maret 2o21, untuk membangun hotel mewah tersebut dibutuhkan 1 juta blok garam. Kita tidak akan menemukan sekrup atau semen. Mereka membangun hotel itu dengan blok garam terbesar dengan menggunakan air garam, baru sisanya terbuat dari panel kayu.

Hotel dengan interior bergaya igloo ini dilengkapi fasilitas mewah, mulai dari lapangan golf, sauna ruang steam, kolam renang, dan mandi dengan air garam yang menjadi ciri khas hotel ini.

Butuh waktu dua tahun untuk membangun struktur bangunan tersebut. Blok-blok terbuat dari garam ibarat batu bata untuk bangunan hotel itu. Sebagian dari bangunan tersebut bahkan harus dibangun kembali setiap musim hujan, karena air hujan merusak struktur blok garam.

Hotel ini memiliki bangunan seluas lebih dari 1.300 meter persegi dan dibangun oleh arsitek bernama Don Juan Quesada. Pembangunan Palacio de Sal berawal dari impiannya mendirikan hotel garam pertama di dunia. Lalu, kenapa memilih garam?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelopor Hotel Garam

Quesada menggunakan garam dalam pembangunan hotel tersebut, karena sumber bangunan yang paling mudah ditemukan di sana adalah garam. Selain itu, dengan membuat hotel dari garam berarti bahan pembuatannya lebih ramah lingkungan. Hotel ini pertama kali dibangun pada pertengahan tahun 1990-an.

Namun, Palacio de Sal sempat mengalami renovasi besar-besaran di 2002. Saat ini hotel dengan konsep serupa memang sudah hadir di berbagai negara, juru bicara hotel ini mengklaim kalau Palacio de Sal tetaplah hotel garam terbesar dan terbaik di dunia.'

"Semua tamu kami dibuat kagum olehnya dan banyak yang mau mencoba menjilat dinding atau furnitur yang terbuat dari garam hanya untuk memastikan itu terbuat dari garam," ungkap Pedro Pablo Michel Rocha, juru bicara hotel.

"Kami bisa menjanjikan bahwa semua bangunan di hotel kami benar-benar asli terbuat dari garam. Seperti namanya, hotel kami seperti istana. Hotel ini punya infrastruktur yang unik dan memanjakan mata," tambahnya.

Bukan hanya dinding atau bangunan hotel lainnya, furnitur hotel ini juga terbuat dari garam, seperti meja, kursi di ruang makan, kolam renang, sampai sembilan lubang di lapangan golf. Hotel ini bisa menampung 48 orang dengan harga mulai sekitar Rp2,5 juta per malamnya. 

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.