Sukses

Klarifikasi Burger King Inggris Soal Unggahan Kontroversial di Hari Perempuan Internasional

Di Hari Perempuan Internasional, Burger King Inggris mengunggah sebuah cuitan yang dianggap merendahkan perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Kita semua baru saja memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret kemarin. Ada banyak cara untuk merayakannya. Tapi apa yang dilakukan restoran cepat saji Burger King justru menuai banyak kecaman.

Akun Twitter Burger King Inggris mengunggah sebuah cuitan yang dianggap merendahkan perempuan. "Women belong in the kitchen (tperempuan adalah milik dapur)," cuit akun @BurgerKingUK pada 8 Maret 2021.

[bacajuga:Baca Juga]4452004 4502685 4502099)

Cuitan yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional 2021 itu langsung menuai kecaman. Mereka akhirnya sadar kalau cuitan itu menuai banyak kecaman. Burger King Inggris langsung membuat klarifikasi dan menghapus cuitan kontroversial tersebut.  Mereka menyebut cuitan itu ditujukan untuk mempromosikan beasiswa koki perempuan.

"Kami punya misi mengubah rasio gender di industri restoran dengan memperluas pekerja wanita yang ingin punya kesempatan mengejar karier di dunia kuliner," tulis pihak Burger King Inggris pada Selasa, 9 Maret 2021.

Dilansir dari laman The Washington Post, Selasa, 9 Maret 2021, lewat pernyataan resmi Burger King menyatakan, mereka punya program khusus beasiswa kuliner bagi dua koki wanita yang akan terpilih di Amerika Serikat.

Alasan utamanya, mereka ingin mendorong para perempuan Inggris untuk mendobrak dominasi para pria di dunia masak, karena dari semua koki profesional di Inggris, hanya 20 persen yang perempuan. Namun mereka mengakui kata-kata yang digunakan dianggap kurang pantas dan akan membuat pengumuman yang lebih baik lagi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Blunder dan Promosi

 

Menurut pengamat Merek Dagang asal Inggris Allen Adamson Burger King sudah melakukan blunder. "Ini seharusnya tidak terkait dengan merek Burger King," ucap Adamson seperti dikutip dari ABC.

Beberapa warganet di Inggris bahkan bereaksi lebih keras. Mereka menyerukan untuk tidak menyantap Burger King. Ada juga yang mengeluhan kenapa butuh waktu lama, yaitu sekitar 12 jam bagi pihak Burger King Inggris untuk menghapus cuitan tersebut dan meminta maaf.

Namun ada juga yang berkomentar kalau langkah yang diambil pihak Burger King sangat cerdas karena bisa menjadi sarana marketing atau promosi yang cukup efektif.

3 dari 3 halaman

Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.