Sukses

Istana Buckingham Selidiki Tudingan Meghan Markle Bully Staf Kerajaan

Seorang juru bicara Meghan Markle sebelumnya menyebut istri Pangeran Harry ini "sedih" dengan "serangan terhadap karakternya".

Liputan6.com, Jakarta - Istana Buckingham menyampaikan keprihatinan atas laporan baru yang menuduh Meghan Markle bertindak bullying kepada staf kerajaan. Tudingan ini dibuat oleh salah seorang penasihat dekatnya selama Meghan bekerja sebagai bangsawan, hal yang dibantah keras oleh kantornya.

Dilansir dari laman People, Kamis (4/3/2021), pada Rabu, 3 Maret 2021, Istana Buckingham mengumumkan mereka akan menyelidiki tuduhan tersebut, seperti dilaporkan The Times di Inggris, semalam waktu setempat.

"Kami jelas sangat prihatin dengan tuduhan di The Times menyusul klaim yang dibuat oleh mantan staf The Duke dan Duchess of Sussex," kata istana.

"Oleh karena itu, tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel tersebut. Anggota staf yang terlibat saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan Household, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah ada pelajaran yang bisa diambil," lanjutnya.

Pernyataan itu melanjutkan, Royal Household telah menerapkan Dignity at Work selama beberapa tahun. Pihaknya juga tidak akan menoleransi segala bentuk bullying atau pelecehan di tempat kerja.

Istana Buckingham tidak mengklasifikasikan penyelidikan itu sebagai "penyelidikan internal", melainkan pemeriksaan atas tuduhan dan kesempatan bagi mereka yang terlibat untuk berpartisipasi. Duchess of Sussex tidak akan menjadi bagian dari penyelidikan awal.

Sementara, Meghan Markle membantah tuduhan tersebut. Dalam pernyataan yang diperoleh People usai The Times mempublikasikan cerita mereka pada Selasa lalu, juru bicara Meghan dan Pangeran Harry buka suara.

"The Duchess sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang menjadi sasaran bullying dirinya sendiri dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang pernah mengalami rasa sakit dan trauma," jelas juru bicara tersebut.

"Ia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun cinta kasih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik," tambah juru bicara Meghan Markle dan Pangeran Harry.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klaim Bully

Keluhan, yang dilaporkan The Times dibuat pada Oktober 2018 oleh mantan sekretaris komunikasi pasangan itu, Jason Knauf, mengklaim bahwa Meghan mengusir dua asisten pribadi dari rumah dan merusak kepercayaan anggota staf ketiga.

The Times menyebut Knauf mengajukan pengaduan dalam upaya untuk melindungi staf istana yang diduga diintimidasi oleh Duchess of Sussex. Seorang pembantu kerajaan, yang mengantisipasi konfrontasi dengan Meghan, diduga telah memberi tahu seorang rekannya, "Saya tidak bisa berhenti gemetar."

Dalam berita yang dimuat The Times pada Selasa, sebuah sumber menyebutkan bahwa Harry memohon kepada Knauf untuk tidak melanjutkan pengaduan kepda bagian SDM. Menurut The Times, pengacara Meghan, dan Harry menyangkal bahwa pertemuan apapun yang terjadi atau bahwa Duke of Sussex akan mengganggu staf manapun.

Knauf dilaporkan mengirim email ke Simon Case, sekretaris pribadi Pangeran William saat itu dan sekarang sekretaris kabinet, setelah percakapan dengan Samantha Carruthers, kepala SDM. Kasus kemudian diteruskan ke Carruthers.

3 dari 3 halaman

Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.