Sukses

Thailand Pertimbangkan Paspor Vaksin Covid-19 untuk Kembalikan Turis Asing ke Dalam Negeri

Kementerian Pariwisata Thailand memprediksi dengan pemberlakuan paspor vaksin Covid-19, akan bisa mengundang lima juta turis asing ke negerinya tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut program vaksinasi Covid-19 massal yang mulai berjalan, negeri Gajah Putih itu juga menyiapkan berbagai hal untuk menyambut kembali turis asing. Salah satunya mempertimbangkan pemberlakuan paspor vaksin Covid-19 untuk pelancong dari luar negeri demi membangkitkan kembali sektor pariwisata Thailand yang terguncang.

Menteri Pariwisata Thailand, Pipat Rachakitprakarn menjelaskan telah meminta Kementerian Kesehatan Publik untuk menyetujui skema tersebut. Namun, sambung Pipat, pemerintah masih menunggu saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang paspor vaksin untuk mengetahui apakah langkah tersebut benar diperlukan atau tidak.

Dikutip dari laman The Thaiger, Selasa, 2 Maret 2021, Kementerian Pariwisata setempat menyebut skema yang memungkinkan para turis bebas dari kewajiban karantina itu bisa mengundang lima juta turis asing ke Thailand tahun ini. Sementara, Nation Report melaporkan bahwa Gugus Tugas Covid-19 juga mempertimbangkan untuk turis yang dikarantina boleh meninggalkan kamar mereka setelah menjalani tiga hari isolasi mandiri.

Pipat memprediksi turis Rusia akan menjadi yang pertama kembali berwisata ke Thailand. Ia mengaku agen tur di Rusia mengungkapkan permintaan yang cukup tinggi untuk penerbangan reguler yang diisi antara 300--400 penumpang.

Di sisi lain, Phuket sebagai salah satu destinasi andalan Thailand berencana untuk membuka lebar kunjungan turis internasional pada Oktober nanti. Pemerintah daerah bahkan meluncurkan inisiatif program berjudul Phuket First October yang mengusulkan agar mayoritas penduduk berusia lebih dari 18 tahun pada musim puncak kunjungan divaksinasi terlebih dulu.

Gerakan tersebut disebut memungkinkan ribuan turis Eropa yang sudah divaksinasi memasuki Thailand. Sementara, warga lokal juga sudah terproteksi dari virus. Proteksi lokal diperkirakan akan bisa mewujudkan imunitas kelompok (herd immunity) secara tepat watu saat pembukaan provinsi nanti. Syaratnya, minimal 70 persen populasi sudah divaksinasi.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Desakan Para Pengusaha

Pemerintah Provinsi Phuket berencana tak menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat, melainkan menggunakan sumber dayanya sendiri untuk memvaksinasi penduduk. Presiden Asosiasi Wisata Phuket, Bhummikitti Ruktaengam mengatakan kepada Thai Enquirer bahwa mereka tak akan berhenti mendesak hal itu untuk membantu agar destinasi wisata bisa bertahan.

"Saya pikir harus ada solusi yang menyeimbangkan kontrol wabah dan menstimulasi ekonomi," ucapnya.

Phuket berencana mencabut kewajiban karantina 14 hari bagi para pendatang di saat PM Thailand merencanakan kelonggaran itu akan diberikan kepada turis yang sudah divaksinasi. 

Permintaan pemerintah provinsi sebelumnya ditolak oleh pemerintah federal, tetapi pada pengusaha tak berhenti mendesak. Baru-baru ini, mereka mengajukan petisi kepada PM Prayut dengan menyebut sedikitnya pendapatan, utang bertumpuk, dan meningkatnya sengketa keuangan akibat lebih dari delapan bulan tanpa penerbangan internasional maupun domestik sebagai alasan.

Pandemi gelombang kedua bahkan menurunkan tingkat pendapatan dari sektor pariwisata lebih rendah dari sebelumnya. Kunjungan menurun hingga 93 persen dalam periode yang sama tahun lalu.

Jika Phuket ingin rencana Oktober berjalan, setidaknya pemerintah pusat menyetujui usulan itu pada April 2021. Penelitian awal menunjukkan sekitar 250 ribu penduduk per bulan harus divaksinasi untuk mencapai herd immunity. Sejauh ini, Kementerian Pariwisata Thailand memprioritaskan distribusi vaksin Covid-19 ke lima provinsi destinasi pariwisata utama, yakni Phuket, Surat Thani, Chon Buri, Chiang Mai, dan Krabi. (Muhammad Thoifur)

3 dari 3 halaman

Kudeta di Negeri Gajah Putih

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.