Sukses

Klarifikasi Bayi Hiu Berwujud Manusia yang Viral di Rote Ndao, NTT

Dari ketiga janin hiu yang ditemukan di NTT tersebut, salah satunya berwujud menyerupai manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Penemuan bayi hiu dengan wajah mirip manusia membuat bingung seorang nelayan usai menangkapnya di lepas pantai Indonesia. Makhluk aneh itu ditemukan oleh nelayan bernama Abdullah Nuren di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu 21 Februari lalu.

Ia mengaku tidak sengaja menangkap hiu yang sedang hamil saat dia sedang memancing. Saat dia membedah perut hiu yang telah mati itu, ada tiga bayi hiu di dalamnya.

Dua bayi hiu terlihat seperti bayi hiu pada umumnya. Namun satu bayi lagi memiliki penampilan yang unik. Bayi hiu itu memiliki dua bola mata yang besar dan terletak di bagian bawah, kepalanya lancip, dan mempunyai bibir seperti manusia. Dengan mulut tetap terbuka, makhluk itu terlihat seperti berwajah manusia.

Menanggapi informasi yang beredar di masyarakat mengenai adanya temuan bayi hiu yang menyerupai manusia tersebut. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT menindaklanjuti dengan mendatangi tempat kejadian untuk memeriksa keberadaannya.pada Kamis, 25 Februari 2021.

"Ikan hiu sepanjang sekitar 1,50 meter dibawa ke darat dan ketika dibelah terdapat tiga janin di dalamnya. Dari ketiga janin hiu tersebut salah satunya berwujud menyerupai manusia," jelas jelas Timbul Batubara, Kepala BBKSDA NTT, dalam keterangan tertulis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diterima Liputan6.com, Minggu (28/2/2021).

"Kemudian, janin itu diawetkan dalam wadah kaca berisikan cairan alkohol. Petugas lalu melakukan pengukuran terhadap awetan janin hiu dengan hasil panjang 20 cm dan berat 300 gram," lanjutnya.

Untuk lebih memastikan, Timbul Batubara kemudian menghubungi Dosen dan Peneliti Ikan/ Ichthyologist, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Charles P.H. Simanjuntak.

Usai membaca dan memperhatikan hasil pengumpulan informasi oleh petugas Resor Kesatuan Wilayah (RKW) Rote, Charles menyimpulkan kalau spesies janin hiu ini adalah Carcharinus melanopterus atau blacktip reef shark. Spesies ini termasuk kategori rentan dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).  

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Keberadaan Hiu

 

Menurut Charles bayi hiu yang diawetkan masih dalam kondisi janin atau fetus, yang berasal dari dalam tubuh induknya (belum dilahirkan). Lebih lanjut dijelaskan, di bagian lubang atau bulatan adalah organ mata namun posisinya belum berada pada bagian lateral (sisi tubuh) melainkan ventral (depan).

Mata yang tidak bermigrasi saat pembentukan embrio, yaitu berada pada bagian ventral, mengindikasikan adanya cacat bawaan atau congenital abnormalities. Penyebabnya ada beberapa faktor, bisa karena genetik maupun lingkungan. Informasi ini sekaligus mematahkan dugaan bahwa kedua lubang adalah hidung.

"Hiu memang belum termasuk dilindungi menurut Peraturan Menteri LHK Nomor 106 tahun 2018, namun keberadaannya penting di perairan laut. Posisi hiu dalam rantai makanan adalah sebagai top predator berfungsi untuk mengendalikan jenis-jenis yang dimangsanya. Penurunan populasi hiu dikhawatirkan mengganggu kestabilan ekosistem ," terang Timbul.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu dan ikut melestarikan sumber daya perairan laut.

3 dari 3 halaman

8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.