Sukses

Daur Ulang Baju-Baju Bekas, Desainer Inggris Raih Queen Elizabeth II Award

Penghargaan untuk desainer Inggris berdarah India dan Nigeria itu diberikan oleh menantu Ratu Elizabeth II pada Selasa, 23 Februari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang desainer Inggris bernama Priya Ahluwalia berhasil menyabet penghargaan bergengsi Queen Elizabeth II Award untuk British Design. Penghargaan ini diberikan oleh menantu Ratu, Sophie Wessex, selama acara virtual di London Fashion Week, Selasa, 23 Februari 2021.

Dilansir dari laman CNN, Rabu (24/2/2021), dalam pernyataan yang dirilis British Fashion Council (BFC), organisasi yang bertanggung jawab untuk bekerja dengan keluarga kerajaan untuk memilih pemenang, menyebut sang desainer Inggris sebagai pemimpin dan agen perubahan yang berpikiran progresif.

Ia memperkenalkan merek fesyen Ahluwalia pada 2018, usai jadi sorotan pertama kali lewat photobook miliknya "Sweet Lassi". Buku itu diluncurkan bersamaan dengan koleksi pascasarjana untuk gelar masternya untuk pakaian pria.

Karya Ahluwalia tersebut turut mengabadikan perjalanannya kala bertandang ke Nigeria dan India. Kala itu, ia menyaksikan industri garmen bekas dan volume pakaian bekas yang dihasilkan oleh konsumen.

Lewat wawancara dengan CNN tahun lalu, desainer keturunan India dan Nigeria ini menyampaikan minatnya pada desain berkelanjutan selama perjalanan melihat keluarga di Lagos. Di sana, ia melihat pedagang pasar mengenakan pakaian yang tidak umum dari luar negeri, seperti kaus dari London Marathon 2012.

"Saya tertarik dan menggali lebih dalam, bergerak maju dengan firasat bahwa kehadiran tekstil ini menandai cerita yang lebih besar," jelas Ahluwalia.

Penelitian membawa desainer yang berbasis di London ini ke kota Panipat, utara Delhi, yang berfungsi sebagai pusat besar untuk daur ulang pakaian. Bahkan, kota ini kerap disebut sebagai "ibu kota buangan" dunia.

"Saya terpesona dan juga khawatir tentang berapa banyak yang kita buang," kata sang desainer Inggris. "Mengunjungi Panipat mengubah hidup dan saya memutuskan untuk memulai merek saya dengan prinsip berkelanjutan."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sederet Penghargaan

Sementara, "Sweet Lassi" memasangkan gambar orang-orang yang duduk di antara tumpukan pakaian bekas di fasilitas daur ulang dengan foto model yang mengenakan gaya avant-garde miliknya sendiri. Pakaian pria Ahluwalia memakai kain vintage dan deadstock, memadukan pakaian olahraga dengan siluet yang lebih klasik.

Pendekatan inovatif Ahluwalia telah mengantarkannya memenangkan sederet penghargaan penting dalam beberapa tahun terakhir, termasuk H&M Design Prize pada 2019. Ia juga salah satu dari delapan merek yang bersama-sama memenangkan LVMH Prize pada 2020.

Di sisi lain, fotografis memainkan peran penting dalam karya Ahluwalia, yang menggabungkan desain konseptual dengan penceritaan naratif. "Saya merasa lebih kreatif dari multidisiplin. Saya juga menyukai ide mendongeng dan menciptakan dunia bagi siapa saja yang tertarik," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.