Sukses

Tragis, Calon Ayah Tewas Saat Persiapkan Pesta Pengumuman Jenis Kelamin Bayinya

Kematian calon ayah itu menambah daftar panjang insiden mengerikan akibat pesta pengumuman jenis kelamin bayi yang berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana indah yang disusun berubah jadi duka. Seorang calon ayah berusia 28 tahun tewas setelah peralatan yang akan digunakan untuk acara baby shower untuk ungkap jenis kelamin anaknya meledak.

Menurut laporan Kepolisian Negara Bagian New York, polisi menerima laporan ledakan beberapa saat sebelum tengah hari pada Minggu, 21 Februari 2021. Calon ayah yang menjadi korban bernama Christoper Pekny. Ia pula yang merakit alat tersebut.

"Ia calon ayah," kata polisi, dikutip dari CNN, Selasa (23/2/2021).

Polisi juga menyebut saudara Pekny yang berusia 27 tahun, Michael, terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, polisi tidak menjelaskan alat yang meledak lebih detail selain menyatakan bahwa alat itu tidak dimaksudkan untuk melukai orang lain.

Kasus Pekny menambah daftar panjang efek buruk dari pesta pengumuman jenis kelamin calon anak. Awal bulan ini, sorang lelaki meninggal setelah meriam kecil meledak di acara baby shower.

Meriam itu sebenarnya tak digunakan untuk mengungkap jenis kelamin, melainkan dinyalakan untuk merayakan 'penundaan kelahiran bayi'. Hal itu disampaikan Kepolisian Negara Bagian Michigan dalam sebuah pernyataan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyesalan dari Pencetus Tren

Sebelum itu, kasus yang lebih besar terjadi akibat pesta pengungkapan jenis kelamin yang berlebihan. Kebakaran hebat yang terjadi di California Selatan pada 2020 dan pesawat jatuh di Texas menjadi bukti nyata bahwa yaang berlebihan itu tidak baik untuk dilakukan.

Setelah insiden kebakaran hebat yang disebabkan oleh pesta pengungkapan jenis kelamin, blogger Jenna Karvundis mengungkapkan penyesalan dan kecamannya. Ia merupakan pencetus tren pesta pengungkapan jenis kelamin.

Dikutip dari Guardian, Jenna pertama kali menggelar pesta tersebut saat mengandung putri sulungnya Bianca pada 2008. Jenna mengumumkan jenis kelamin janin bayinya dengan memotong kue yang berisi icing berwarna pink. Momen itu kemudian diunggahnya di blog pribadi dan menjadi viral.

Namun akibat serangkaian insiden mematikan, Jenna lalu menuliskan kritikan soal pesta tersebut. "Berhenti menggelar pesta yang bodoh itu. Atas nama kasih Tuhan, setop membakar sesuatu untuk memberitahu semua orang tentang penis anakmu. Tidak ada yang peduli kecuali kamu," tulisnya di Facebook pada 2019 lalu.

3 dari 3 halaman

Gejala Covid-19 pada Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.