Sukses

Materi Promosi Lini Pakaian Dalam Rihanna Dianggap Hina Dewa Hindu

Kontroversi ini terjadi hanya beberapa waktu setelah Rihanna membuat pemerintah India marah karena mengomentari protes besar-besaran petani.

Liputan6.com, Jakarta - Rihanna dituduh menghina dewa Hindu setelah menjalani pemotretan pakaian dalam dengan liontin Ganesha di lehernya. Ini memicu kehebohan diwarnai protes keras umat Hindu di India.

Melansir laman South China Morning Post, Kamis (18/2/2021), deretan gambar ini muncul hanya beberapa minggu setelah Rihanna membuat marah pemerintah India karena mengomentari protes besar-besaran petani.

Kicauan terbaru yang "menyinggung" itu adalah bagian dari promosi lini pakaian dalam milik Rihanna, Savage X Fenty. Berdasarkan laporan CNN, di antara perhiasan ungu yang serasi terdapat gelang, sepasang anting besar, dan ukiran bertabur berlian dari dewa berkepala gajah, aksen yang dicap "tak sopan" oleh sebagian umat Hindu dan pengguna media sosial di India.

Pengguna media sosial dan politisi India pada Rabu, 17 Februari 2021, mengatakan bahwa unggahan pelantun lagu Diamonds itu "menghina", menuduhnya tak menghormati dewa Hindu dan melukai sentimen lokal.

"Sungguh mengerikan melihat bagaimana @Rihanna dengan memalukan mengejek Dewa Hindu kita tercinta #Ganesha," kicau Ram Kadam, seorang legislator negara bagian dari partai nasionalis Hindu Perdana. "Ini memperlihatkan bagaimana #Rihanna tak memiliki gagasan atau penghormatan terhadap budaya India, tradisi dan masalah kami di sini."

Sayap kanan Dewan Hindu Dunia mengatakan, pihaknya telah mengajukan keluhan terhadap Instagram dan Twitter karena menampung gambar tersebut. Juga, menuntut pengambilan tindakan terhadap akun media sosial Rihanna.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Insiden Pertama

Terkait kontroversi ini, belum ada pernyataan resmi yang diberikan pihak Savage X Fenty. Sementara, boxer yang dipakai dalam gambar tersebut telah habis terjual, menurut informasi laman resmi lini busana tersebut.

Ini bukan pertama kali dalam beberapa tahun terakhir penyanyi, sekaligus pengusaha kelahiran Barbados itu dituduh melakukan perampasan budaya. Pada 2019, ia telah menghadapi serangan publik setelah berpose dengan pakaian dan ornamen Tiongkok untuk sampul Harper's Bazaar Tiongkok.

Gambar-gambar itu dimaksudkan menunjukkan apa yang terjadi "ketika ikon gaya barat bertemu estetika timur," kata publikasi tersebut saat itu. Kemudian, Savage X Fenty juga telah menghadapi kritik dari sebagian umat Muslim, setelah menggunakan lagu berisi ayat-ayat suci Islam selama peragaan busana pakaian dalam pada Oktober 2020.

Label tersebut kemudian meminta maaf dan mengatakan, "Kami benar-benar meminta maaf untuk lagu yang muncul di acara Savage X Fenty. Kami seharusnya tidak menggunakannya. Trek vokal lagu tersebut diganti dan pertunjukan sedang disunting."

3 dari 3 halaman

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.