Sukses

Thailand Prioritas Vaksinasi di Lokasi yang Sangat Tergantung pada Pariwisata

Thailand menyebut pekerja di sektor pariwisata termasuk pekerja di garis depan sehingga diprioritaskan untuk menerima vaksinasi.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tempat di Thailand sangat tergantung pada sektor pariwisata. Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Thailand akan memberikan prioritas pada tempat-tempat, seperti Phuket dan Pattaya, untuk vaksinasi.

Juru Bicara Pusat Covid-19 mengumumkan tentang hal tersebut, Senin, 15 Februari 2021. Pulau selatan Phuket, bersama dengan sejumlah lokasi lain penduduknya akan divaksinasi, seperti melansir dari laman The Thaiger, Selasa, 16 Februari 2021.

Pulau itu sempat direncanakan akan dibuka kembali untuk wisatawan internasional pada Oktober 2020. Namun, pemerintah Thailand menghentikan rencana tersebut, sehingga tindakan itu menuai kritik keras dari sektor pariwisata.

Tempat-tempat seperti Phuket dan Pattaya hampir sepenuhnya bergantung pada pariwisata. Kedua destinasi pariwisata itu terdaftar sebagai 20 kota paling banyak dikunjungi pada 2019.

Masing-masing tempat itu telah dikunjungi sekitar 10 juta pengunjung setahun. Pattaya mengandalkan pariwisata untuk hampir 80 persen dari PDB-nya. Sementara di Phuket, angka itu lebih dari 90 persen.

Apisamai mengatakan, meski pekerja medis garis depan dan orang rentan lainnya tetap berada di garis depan untuk vaksin Covid-19, karyawan di sektor pariwisata juga akan digolongkan sebagai "prioritas tinggi" untuk divaksinasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin Pertama

Sementara itu, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan dosis pertama vaksin Covid-19 Sinovac akan tiba pada 24 Februari 2021. Pernyataan Anutin muncul setelah dikritik atas lambatnya pelaksanaa vaksinasi.

Thailand juga diharapkan menerima pengiriman vaksin AstraZeneca bulan ini. Namun, sekarang pengiriman tersebut telah diundur menyusul perselisihan pasokan antara pabrikan dan Uni Eropa.

Anutin mengatakan begitu vaksin China ada di Kerajaan, pihaknya akan menjalani pemeriksaan kualitas vaksin tersebut secara acak yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Kedokteran.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan diharapkan menyetujui vaksin Sinovac untuk penggunaan darurat, dengan petugas kesehatan dan kelompok rentan lainnya di baris pertama. Vaksin tersebut telah terbukti lebih dari 50 persen efektif untuk mencegah infeksi dan 80 persen efektif dalam mencegah penyakit serius.

3 dari 3 halaman

Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.