Sukses

Dubai Tutup Semua Bar dan Pub Akibat Lonjakan Corona Covid-19

Kegilaan di Tahun Baru membuat Dubai menutup bar dan pub untuk wisatawan.

Liputan6.com, Jakarta - Dubai salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan di masa pandemi corona Covid-19. Februari ini, mereka akan menutup semua bar dan pubnya menyusul lonjakan corona Covid-19 setelah influencer Inggris mengejek larangan perjalanan dari Dubai ke negara mereka.

Lonjakan Covid-19 terjadi di seluruh Uni Emirat Arab (UEA) yang menarik bintang media sosial melarikan diri dari lockdown di Inggris. Pekan lalu, UEA ditambahkan ke dalam 'daftar merah' negara yang dilarang perjalanan ke Inggris, dikutip dari The Sun, Selasa, 2 Februari 2021.

Semua penerbangan langsung dari UEA ke Inggris telah ditangguhkan dalam upaya untuk menghentikan varian baru Covid-19 Afrika Selatan. Orang yang memilih untuk terbang pulang dari Dubai menggunakan penerbangan tidak langsung akan dipaksa mengisolasi diri di rumah selama 10 hari atau tinggal di karantina hotel yang diatur pemerintah Inggris.

Seorang juru bicara Kantor Media Dubai menyalahkan "peningkatan yang nyata dalam jumlah pelanggaran tindakan pencegahan" untuk penutupan bar dan klubnya. Mereka juga menyalahkan lonjakan kasus Covid setelah malam Tahun Baru.

"Tindakan tersebut berusaha untuk lebih meningkatkan upaya untuk memerangi Covid-19, dan melindungi kesehatan dan keselamatan semua warga negara, penduduk, dan pengunjung," ujar juru bicara itu.

Namun, restoran di Dubai akan tetap buka dan influencer masih diizinkan untuk bersantai di tepi kolam renang. Pekan lalu, influencer Inggris di Dubai mengejek larangan perjalanan yang berarti mereka tidak bisa lagi terbang pulang. "Sayang sekali," kata mereka.

Sekarang banyak influencer menghadapi reaksi keras karena liburan ke Dubai selama lockdown di Inggris dan mereka terancam terdampar di Dubai setelah aturan perjalanan diubah.

Henry Simmons berbagi pemandangan dari balkonnya yang menghadap ke kolam renang sebelum mengunggah salah satu cerita  pada The Sun tentang influencer yang terdampar. Bintang Absolutely Ascot, itu mengatakan mengatakan, "Sayang sekali 🤣😂."

Senada dengan Henry, model OnlyFans, Honey Evans, yang mengatakan dia tidak akan kembali ke Inggris sebelum tenggat waktu. Dia mencuit, “Penerbangan dari Dubai ke Inggris dilarang. Sepertinya aku tidak punya pilihan selain tetap di sini. Malu."

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perubahan Aturan Perjalanan

Perubahan aturan perjalanan tampaknya tidak mengganggu banyak model Inggris dan influencer media sosial yang sudah berlibur di UEA. Dalam beberapa hari terakhir Dubai disalahkan karena menyebarkan Covid ke seluruh dunia dengan membebaskan turis berbondong-bondong ke sana untuk berpesta.

Dubai telah mengalami empat kali lipat kasus dan menghadapi pertanyaan setelah membuka diri di Tahun Baru debgan membiarkan orang-orang yang bersuka ria terjebak dalam lockdown. Pengunjung pesta yang berkumpul di sana untuk berjemur dan minum koktail disebutkan tanpa masker di bar dan di yacht pada malam Tahun Baru.

“Kegilaan tahun baru di Dubai jelas merupakan peristiwa yang sangat meluas,” kata seorang dokter ekspatriat kepada Financial Times. "Setelah itu, kasus meningkat dengan cepat dan juga memiliki varian baru."

Pengaruh sikap santai Dubai kini dirasakan di seluruh dunia. Di Israel, pihak berwenang mengatakan lebih dari 900 pelancong yang kembali dari Dubai telah terinfeksi virus corona, menciptakan rantai infeksi yang berjumlah lebih dari 4.000 orang. Ada juga infeksi di Filipina dan Denmark, yang selebritasnya juga melangsungkan perjalanan ke Dubai untuk merayakan Tahun Baru.

Pada 29 Januari lalu pejabat dari Kementerian Luar Negeri Dubai menandatangani iklan yang dimaksudkan untuk "mengingatkan orang bahwa bepergian ke luar negeri melanggar hukum". Salah satunya, dengan fitur sandal jepit, memperingatkan, “Pergi berlibur saat ini ilegal. Tinggal di rumah. Save Lives. ”

3 dari 3 halaman

Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.