Sukses

Maksimalkan Interaksi Daring Jadi Kunci Bisnis di Masa Pandemi COVID-19

Interaksi daring yang dilakukan ini bermaksud menciptakan ikatan, baik dengan mitra bisnis maupun pelanggan, selama pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang menjungkirbalikkan sendi-sendi kehidupan tentu membuat para pebisnis putar otak untuk berdaptasi dengan situasi terkini. Caranya bisa sangat beragam, tapi memanfaatkan interaksi daring jadi satu pertimbangan menarik.

Menjalin ikatan, baik dengan mitra bisnis maupun pelanggan, menurut dua pemenang hibah modal usaha Diplomat Success Challenge (DSC) 2020, Arlin Chondro dan Lidya Angelina Rinaldi, jadi salah satu kunci melanggengkan bisnis di masa krisis kesehatan global.

Pertemuan langsung yang sangat terbatas demi memutus rantai penyebaran virus corona baru memaksa mereka memaksimalkan interaksi daring. "Kami juga rutin berbagi macam-macam resep melalui akun media sosial kami," kata Lidya yang menggawangi La Dame in Vanilla, bisnis bahan-bahan masakan berbahan dasar vanilla asli Indonesia, dalam jumpa pers virtual, Rabu, 27 Januari 2021.

Sepakat dengan narasi kedua rekannya, pemenang lain dari hibah modal usaha DSC ke-11, Anisa Azizah, mengungkap dua langkah strategis yang dilakukan pihaknya selama berbisnis di masa pandemi. Pertama, pembenahan secara internal.

"Kami evaluasi internal, bagaimana bisa berhemat. Bisa dikatakan mengencangkan ikat pinggang. Jadi, mempriotitaskan pengeluaran. Mana yang bisa dikurangi, ditiadakan, lalu mana yang esensial untuk tetap dilakukan," tuturnya.

Kemudian, secara eksternal, ia berpesan untuk jangan takut mencari bantuan. "Mempertimbangkan kesempatan dari luar. Ikut DSC 2020 ini jadi salah satu strategi sebenarnya," kata pebinsis bata berpori dari limbah batu bara tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mencari Ide Bisnis

Surjanto Yasaputera selaku dewan komisioner DSC mengatakan, ide bisnis, termasuk di masa pandemi COVID-19, sebenarnya bisa datang dari mana saja. "Saran saya mulai dari yang dekat dulu," katanya.

Maksudnya, kebanyakan bisnis dilakukan karena berawal dari hobi atau kesukaran pribadi. Misalnya saja Lidya yang memulai La Dame in Vanilla karena hobi baking dan Arlin yang mendirikan Peek.Me Naturals karena kebutuhan mendapatkan produk kesehatan yang aman untuk penderita asma.

Ide-ide semacam ini, kata Surjanto, sangat mungkin didapat dari sekitar. Karenanya, sebelum berpikir lebih rumit dan jauh, ada baiknya mengidentifikasi kondisi sekitar untuk menemukan ide bisnis paling sesuai.

3 dari 3 halaman

Infografis Bisnis Game di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.