Sukses

Siapa Penasaran dengan Surga Tersembunyi di 10 Desa Wisata di Indonesia?

Kesepuluh desa wisata di Indonesia menawarkan pesona bak di surga yang jarang diketahui oleh orang Indonesia sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Desa wisata bukan hanya sekadar penyebutan. Banyak dari desa itu menawarkan pemandangan bak berada di surga. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama sebuah platform wisata, Traval.co, mengidentifikasi sepuluh di antaranya sebagai surga tersembunyi.

Kesepuluh desa wisata itu tersebar dari Aceh hingga Papua. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri hingga sayang untuk dilewatkan. Sebut saja Desa Ngilngof di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Di desa tersebut, Pantai Ngurbloat menjadi destinasi andalan utama.

"Di Pantai Ngurbloat punya pasir pantai sangat halus sepanjang 3--5 kilometer. Itu di Pantai Ngurbloat. Mereka yang sudah datang bahkan enggak mau pulang lagi," kata Ronald Teto, Manajer Pengelola Desa Wisata Ngilngof, dalam jumpa pers Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi, Rabu (27/1/2021).

Selain pantai, wisata alam bawah laut juga menjadi daya tarik para pengunjung. Banyak klub-klub selam berdiri, begitu pula para penyelam. Ada pula wisata-wisata lain yang bisa dinikmati. 

"Kami menyiapkan paket wisata live in di Ngilngof, jadi nanti tamu nginap di rumah warga, ikut petugas beraktivitas," sambung dia sembari memamerkan para tamu yang biasa menginap seminggu hingga bulanan di sana.

Ngilngof hanya salah satunya. Masih ada sembilan desa wisata lain yang punya pesona tak kalah menarik. Sembilan lainnya adalah Desa Pulau Baguk (Kepulauan Banyak, Aceh Singkil); Kawasan Desa Nanas Madu (Pemalang, Jawa Tengah); Desa Belibak (Anambas, Riau); Desa Karangduwur (Kebumen, Jawa Tengah); Desa Adat Bayan (Lombok Utara, NTB); Kawasan Desa Kabola (Alor, NTT); Desa Aisandami (Teluk Wandama, Papua Barat; Desa Kawasan Bajo Mola (Wakatobi, Sulawesi Tenggara); dan Desa Sebujit (Bengkayang, Kalimantan Barat).

Desa wisata menjadi salah satu prioritas kerja dari Kemenparekraf pada tahun ini. Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan hingga 2024, akan mengembangkan 244 desa wisata agar maju, mandiri dan tersertifikasi.

"Desa wisata yang berbasis komunitas atau comunity base-tourism juga dapat menjadi jawaban atas tantangan wisata berkelanjutan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat lokal. Karena itulah, Kemenparekraf mendukung pengembangan pengembangan desa wisata di Indonesia," ucap Sandiaga Uno.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gelar Tur Virtual

Bila terpikir untuk mengunjungi salah satu dari desa wisata tersebut, sebaiknya tahan diri dulu. Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia tak bisa dianggap remeh. Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengingatkan agar jangan sampai terjadi klaster pariwisata akibat semua orang tak bisa menahan diri.

Sebagai alternatif, Kemenparekraf menawarkan tur virtual gratis ke sepuluh desa wisata yang akan berlangsung pada 30 Januari--28 Februari 2021 setiap Sabtu dan Minggu, pukul 10.00 WIB. Melalui Virtual Indonesia, peserta tur akan diajak mengenal lokasi-lokasi desa wisata terbaik #DiIndonesiaAja dengan cara berbeda dari biasanya.

Setiap tur juga akan melibatkan komunitas pariwisata lokal yang berperan sebagai pemandu. "Kegiatan itu tidak hanya menyajikan acara virtual melainkan adapun mendonasi untuk membangun desa terkait," kata Nia.

CEO Traval.co Julius Bramanto menjelaskan beberapa hambatan didapati ketika menjalani tur virtual tersebut. Utamanya adalah sinyal, khususnya daerah yang berada di kawasan pegunungan.

"Jadi setiap kali kami mau meeting pun, harus janjian dari beberapa hari sebelumnya dan harus pergi ke kota atau kabupatennya. Nah, itulah hambatannya ketika ingin menjalani virtual tour ini," ucap Julius. 

"Lalu, yang kedua kualitas SDM nya dari masing-masing daerah itu berbeda-beda, ada daerah yang kuat di videonya tapi foto dan ceritanya kurang, ada ceritanya bagus tapi video dan foto-fotonya kurang," imbuh dia.

Julius berharap acara tersebut dapat menginspirasi anak-anak muda daerah lain untuk terus berinovasi dalam membangun daerahnya masing-masing untuk menjadi ujung tombak dalam pemerataan pembangunan. (Melia Setiawati)

3 dari 3 halaman

Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.