Sukses

Singapore Airlines Bertekad Jadi Maskapai Pertama di Dunia yang Divaksin Covid-19

Proses vaksinasi Covid-19 untuk maskapai Singapura akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Singapura, Singapore Airlines (SIA) mengaku siap menjadi maskapai pertama di dunia yang semua awaknya menjalani vaksinasi Covid-19.

Singapore Airlines mengonfirmasi bahwa semua awak mereka, termasuk pilot, petugas penjaga gerbang, pramugari, dan siapa pun yang pekerjaannya memerlukan kontak dengan publik, telah ditawari vaksin virus Corona Covid-19 gratis oleh pemerintah Singapura. Negara tersebut telah membeli vaksin Pfizer, yang membutuhkan dua kali suntikan.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah Singapura karena menjadikan sektor penerbangan sebagai prioritas dalam latihan vaksinasi negara," kata CEO maskapai tersebut, Goh Choon Phong dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dilansir dari CNN Travel, Selasa, 19 Januari 2021.

"Hal ini mencerminkan pentingnya sektor penerbangan dan peran penting yang kami mainkan dalam pemulihan ekonomi Singapura dan perang melawan pandemi," lanjut Phong.

Menurut maskapai tersebut, 5.200 karyawan SIA telah mendaftar untuk vaksinasi. Penyuntikan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Phong, bersama Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung menjadi bagian bersama beberapa warga negara yang pertama kali divaksinasi Covid-19. Dia telah menerima satu dari rencana dua suntikan dan mengungkapkan bahwa prosedurnya tidak menyakitkan dan tidak merepotkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terbebas dari Ketatnya Protokol Kesehatan

Sementara itu, usia divaksinasi, anggota kru SIA nantinya akan sedikit terbebas dari ketatnya protokol kesehatan Covid-19. Misalnya, awak pesawat yang saat ini menjalani tes pada hari ketujuh setelah kembali ke Singapura akan dibebaskan dari tes ini selanjutnya.

Kebijakan yang dilakukan Singapura untuk mengatasi pandemi bisa dibilang cukup berhasil karena penutupan perbatasan dan aplikasi pelacakan kontak nasional. Mereka telah memiliki 59.113 kasus positif yang dikonfirmasi dan hanya 29 kematian, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Warga negara Singapura sendiri sudah menyatakan minatnya untuk dapat melakukan perjalanan lagi. Namun, destinasi yang sangat digemari, yaitu Hong Kong masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan sejak Desember 2020 ketika negara itu mengalami lonjakan kasus corona.

Indeks Paspor Henley tahunan menempatkan Singapura di urutan kedua di dunia, hanya satu poin di belakang Jepang untuk penyandang paspor terkuat. Warga Singapura dapat memasuki 190 negara atau wilayah di seluruh dunia tanpa membutuhkan visa. 

3 dari 3 halaman

Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.