Sukses

6 Fakta Labuan Bajo, dari Kota Seribu Senja sampai Surga Rumah Makan Padang

Labuan Bajo sendiri umumnya semata dikenal sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo (TNK).

Liputan6.com, Jakarta - Pantai landai berpasir tembaga di sejauh mata memandang, bukit-bukit yang berubah rupa seiring musim, maupun laut bergradasi nan menawan. Begitulah deskripsi visual Labuan Bajo yang dikenal publik luas.

Rumah bagi penduduk multi-kultur ini masuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah ditetapkan sebagai salah satu destinasi super prioritas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kawasan paling barat di NTT ini tengah bebenah diri.

Terlepas dari cepat pembangunan untuk menopang "gelarnya," Labuan Bajo sejatinya sudah menyimpan pesona jauh sebelum itu. Berikut beberapa di antaranya seperti dirangkum dari berbagai sumber, Selasa, 19 Januari 2021.

1. Gerbang Menuju Komodo

Komodo pertama kali teridentifikasi pada tahun 1910 oleh seorang pilot yang pesawatnya jatuh di sekitar Pulau Komodo di lepas pesisir Labuan Bajo. Kesaksian pilot tersebut akhirnya ditelusuri seorang pegawai administrasi Hindia Belanda dan dicatat dalam sebuah jurnal ilmiah tahun 1912 oleh Pieter Antonie Ouwens, Direktur Museum Zoologi Bogor.

Penemuan itu kemudian mengantarkan Labuan Bajo yang dikenal hari ini sebagai gerbang menuju pertemuan dengan hewan purba itu. Pulau Rinca dan Pulau Komodo adalah destinasi paling populer untuk secara langsung melihat komodo. 

2. Kota Seribu Matahari Terbenam

Dikatakan demikian karena dari sudut mana pun di Labuan Bajo, pemandangan matahari terbenam selalu bisa dinikmati. Terkadang berupaya pekat oranye, namun di waktu-waktu lain, ledakan warna perpaduan merah muda dan lilac juga tak malu menyapa.

Kendati demikian, ada beberapa spot populer yang digadang sebagai tempat terbaik menyaksikan senja di Labuan Bajo. Beberapa di antara mereka adalah Puncak Waringin, Bukit Sylvia, dan Bukit Cinta. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Surga Pecinta Trekking

Banyak orang mengatakan Labuan Bajo adalah salah satu tempat terbaik untuktrekking. Kendati terdengar seperti ide yang melelahkan, nyatanya saat dilakoni, ini jauh lebih menyenangkan. Terlebih saat mencapai titik tertentu, pemandangannya dijamin memanjakan mata.

Pulau Padar masih jadi jalur pendakian favorit. Pagi hari dikatakan sebagai waktu terbaik untuk singgah, pasalnya sinar matahari belum "segalak" saat siang.

4. Surga Rumah Makan Padang

Seperti telah disebutkan, Labuan Bajo adalah wilayah multi-kultur. Selain hidangan laut khas pesisir, kuliner Jawa Timur, juga Bugis, Anda juga akan menemukan cukup banyak rumah makan padang. Sepanjang jalan Kampung Air dan Air Kemiri adalah pusatnya.

 

3 dari 4 halaman

5, Surga Bawah Laut

Sudah jadi rahasia umum bahwa Labuan Bajo dan kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) adalah surga bagi para pecinta panorama bawah laut. Bulan April sendiri disebut-sebut jadi waktu terbaik untuk menyelam.

Beberapa titik penyelaman populernya meliputi Castle Rock, Batu Bolong, dan Crystal Rock. "Meluncur bak peluru," jadi kesan yang dituliskan banyak penyelam, pasalnya arus bawah laut di sini cukup kuat.

6. Pesona Sabana

Selain terdiri dari gugusan pulau terkungkung laut biru, kawasan sabana telah menjelma jadi pesona lain Labuan Bajo. Menikmatinya berselimut rumput hijau bisa didapat dalam kunjungan selama musim penghujan.

Sementara, rupanya berubah dramatis jadi cokelat saat kemarau. Tinggal pilih mana yang paling sesuai selera Anda, dan rencanakan perjalanan ke Labuan Bajo saat kondisi sudah lebih baik, mengingat pandemi COVID-19 masih melanda. (Melia Setiawati)

4 dari 4 halaman

Tips Libur Panjang Bebas COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.