Sukses

Catatan Sejarah Restoran Jepang Berusia 231 Tahun yang Terpaksa Tutup karena Covid-19

Restoran Jepang yang telah buka sejak Zaman Edo ini bakal tutup pada akhir Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah mengubah wajah sektor kuliner di seantero dunia, termasuk Jepang. Tak sedikit restoran Jepang yang terpaksa menyerah dengan keadaan dan memutuskan menutup bisnis mereka.

Di tengah kondisi ini, banyak pengunjung yang mengurungkan niat menyantap makanan di luar rumah. Hal tersebut turut berdampak pada restoran Jepang yang kehilangan banyak pelanggan, baik lokal dan internasional.

Dilansir dari laman Soranews24, Selasa (19/1/2021), dampak ini juga dirasakan oleh restoran bernama Kawajin yang harus menutup permanen bisnis mereka. Restoran di distrik Shibamata Tokyo ini telah melayani pelanggang selama 231 tahun.

Kawajin didirikan pada 1790 silam, sekitar zaman Edo (1603--1868). Eksistensi yang begitu lama tentu membawa popularitas restoran ini begitu melambung.

Salah satunya dari penulis Jepang Natsume Soseki yang menyebut nama restoran Kawajin dalam novelnya pada 1912, To the Spring Equinox. Hal ini juga seperti yang dilakukan Seicho Matsumoto dalam novel tahun 1963, Kaze no Shisen atau The Wind's Gaze.

Restoran ini bahkan jadi lokasi perjamuan pernikahan untuk adegan di Otoko wa Tsurai Yo, sebuah serial film Jepang populer yang umumnya dikenal sebagai "Tora-san."

Restoran Kawajin terkenal dengan sajian ikan air tawar, termasuk hidangan ikan mas dan belut seperti kabayaki, belut mentega dengan saus manis yang disajikan di atas nasi dalam kotak persegi panjang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Soal Penutupan

Sementara, penutupan Kawajin membuat tak sedikit orang mengungkap keprihatinan mereka atas masa depan budaya makanan Jepang. Tak banyak restoran yang bisa membanggakan sejarah panjang keahliannya dalam menyajikan hidangan berbahan ikan air tawar ini.

Presiden restoran generasi ke-8, Kazuki Amamiya, menyampaikan bahwa ia tak punya pilihan selain menutup restoran. Hal ini dikarenakan penurunan pelanggan yang disebabkan pandemi Covid-19.

Pria berusia 69 tahun itu mengaku menyesali penutupan tersebut. Bahkan, setelah memotong biaya utilitas dan memanfaatkan sepenuhnya hak dukungan pemerintah, mereka tetap tak dapat bertahan. Restoran bersejarah ini akan menutup pintu untuk selamanya pada 31 Januari 2021 mendatang.

3 dari 3 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.