Sukses

6 Gunung di Indonesia yang Tutup Sementara pada Awal 2021

Jalur pendakian sejumlah gunung di Indonesia ini terpaksa tutup sementara di tengah masa pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Para pecinta alam agaknya harus libur mendaki gunung dalam beberapa waktu. Pasalnya, ada beberapa pertimbangan hingga akhirnya pihak pengelola memutuskan menutup pendakian gunung di Indonesia untuk sementara.

Bukan hanya akibat pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda dunia. Di sisi lain, pengelola juga menilik lebih jauh terkait faktor alam hingga cuaca ekstrem berujung penutupan pendakian gunung tersebut.

Beberapa dari pengelola pun telah mengumumkan soal penutupan jalur pendakian. Lantas, mana saja gunung yang harus ditutup sementara? Simak rangkuman selengkapnya berikut ini.

1. Gunung Rinjani

Taman Nasional Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup sementara selama tiga bulan, mulai 1 Januari 2021 hingga 31 Maret 2021. Kabar ini disampaikan lewat akun resmi @gunungrinjani_nationalpark.

Alasan penutupan tak berkaitan dengan pandemi Covid-19. Pihak taman nasional menutup jalur pendakian karena cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan angin kencang, hujan lebat, hingga banjir di Pulau Lombok.

Penutupan destinasi wisata non-pendakian TN Gunung Rinjani turut dilakukan terhitung mulai 18 Desember 2020 sampai 31 Maret 2021 pada lokasi sebagai berikut:

a. Air Terjun Jeruk Manis, Kec. Sikur, Kab. Lombok Timur

b. Air Terjun Mayung Polak, Kec. Pringgasela, Kab. Lombok Timur

c. Air Terjun Mangku Sakti via Sajang Kec. Sembalun, Kab. Lombok Timur dan Sambik Elen, Kec. Bayan, Kab. Lombok Utara.

2. Gunung Semeru

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) memutuskan menutup total pendakian Gunung Semeru hingga 31 Maret 2021. Hal ini mempertimbangkan kondisi klimatologi peningkatan intensitas curah hujan.

Juga, kemungkinan terjadinya badai sebagaimana diprakirakan Stasiun Klimatologi Karangploso Malang - Pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Juga, dalam rangka pemulihan ekosistem, maka kegiatan pendakian ditutup total.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

3. Gunung Merapi

Pendakian ditutup saat Gunung Merapi dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) jadi Siaga (level III), sejak 5 November 2020 hingga batas yang belum ditentukan. Kabar ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM).

"Oleh karena itu, BTNGM menegaskan bahwa semua pendakian ke Gunung Merapi, baik melalui jalur pendakian Selo (Boyolali) maupun Sapuangin (Klaten) merupakan kegiatan illegal," lanjut keterangan tersebut.

3 dari 5 halaman

4. Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Jawa Barat kembali mengumumkan rencana penutupan jalur pendakian. Penutupan tersebut berlangsung mulai 28 Desember 2020--31 Januari 2021.

Alasan penutupan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Di samping, bermaksud pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian TNGGP.

4 dari 5 halaman

5. Gunung Prau

Pendakian Gunung Prau di Wonosobo, Jawa Tengah, ditutup sementara dari 3 Januari 2021 dan akan dibuka kembali pada 4 Maret 2021. Berdasarkan hasil rapat forum koordinasi Gunung Prau Indonesia dan Perhutani, penutupan dalam rangka mengantisipasi cuaca buruk, pemulihan ekosistem, reboisasi dan perawatan, pembenahan jalur, serta pelatihan peningkatan kapasitas ranger.

6. Gunung Tambora

Semua jalur pendakian di Taman Nasional Tambora dan obyek wisata Oi Marai di Nusa Tenggara Barat (NTB) tutup mulai 30 Desember 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Kabar ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Tambora.

"Langkah ini kami ambil karena melihat kasus penderita covid 19 masih terus meningkat, cuaca yang ekstrim dan pemulihan ekosistem di Kawasan TN Tambora," bunyi keterangan itu.

5 dari 5 halaman

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.