Sukses

Tanggapan Pemilik Rumah Makan atas Rencana Pembatasan Makan di Tempat Saat PSBB Jawa-Bali

Selama PSBB Jawa-Bali diberlakukan pada 11--25 Januari 2021, rumah makan maksimal boleh melayani makan di tempat 25 persen dari kapasitas yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kembali akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar PSBB. Kali ini, PSBB tersebut akan berlaku di  Jawa dan Bali.

Aturan tersebut akan berlaku mulai 11 Januari--25 Januari 2021. Selama masa tersebut ada sejumlah aktivitas yang dibatasi, salah satunya kapasitas makan dan minum di tempat maksimal diisi 25 persen dari kapasitas restoran. Waktu buka pun dibatasi sampai pukul 19.00.

"Kondisi usaha saya sangat berat kalau harus diberlakukan PSBB lagi. Selama ini pun, mereka yang makan di warung saya sudah berkurang. Artinya, tanpa diberlakukan PSBB lagi pun mereka yang makan di sini sudah berkurang," ujar Sumarsih, pemilik rumah makan di kawasan Matraman saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (7/1/2021).

Sejak diberlakukan PSBB kedua lalu, Sumarsih mengungkapkan bahwa omzet warung makannya berkurang drastis. 

"Warung makan saya mengalami penurunan omzet sebesar 80 persen. Ini yang saya alami, mungkin warung-warung makan yang lain pun mengalami hal serupa," imbuh Sumarsih.

Ia mengaku tak bisa berbuat banyak terhadap rencana pemberlakuan makan dan minum di tempat hanya diisi 25 persen dari kapasitas rumah makan. "Ya, karena akan tetap diberlakukan, meski ada yang menolak. Karena pemberlakuan itu merupakan keputusan pemerintah," imbuh Sumarsih.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Segera Berlalu

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, pemilik rumah makan lain mengakui hal senada. Usaha mereka mengalami penurunan pendapatan.

"Ya, terjadi penurunan pendapatan sekitar 25 persen. Saya nggak tahu dengan rumah makan yang lain, apakah mereka juga mengalami hal yang sama atau nggak," ujar Suparti, pemilik sebuah rumah makan di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Namun, Suparti bersyukur karena banyak pelanggan di rumah makannya yang banyak membungkus pesanannya saat warungnya ramai. "Karena kondisinya nggak memungkinkan kalau harus makan di warung saya. Ya, saya bersyukur mereka memahami kondisi yang ada," kata Suparti.

Suparti berharap pandemi corona Covid-19 akan segera berlalu agar dunia usaha bisa berjalan dengan lancar. "Bukan usaha saya saja ya, tapi juga usaha-usaha yang lain," ujar Suparti.

3 dari 3 halaman

Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.