Sukses

Minat Konsumsi Makanan Vegan Meningkat karena Pandemi COVID-19

Dengan begitu, pendukung kampanye Veganuary secara global juga diperkirakan akan meningkat pada awal tahun 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Antusiasme komunitas vegan dinyatakan meningkat pada awal tahun 2021. Ini berkaca pada survei perihal kampanye Veganuary yang memang rutin diadakan setiap tahunnya di bulan Januari.

Sebelum memulai pelaksanaan kampanye Veganuary 2021, para panitia telah melakukan survei di bulan Agustus 2020, dan menemukan bahwa sepertiga orang di Inggris lebih banyak mengonsumsi makanan nabati karena wabah COVID-19.

Pada data tersebut, krisis kesehatan global telah mengubah kebiasaan lama seseorang untuk mencoba hal baru, seperti menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga pola makan, salah satunya jadi seorang vegan.

Lebih lanjut, penyelenggara kampanye Veganuary sedang mempersiapkan tahun terbesar mereka, melihat lebih banyak orang mencoba pola makan bahan nabati selama pandemi.

Bagi yang belum familiar, seperti dilansir dari Independent, Selasa, 5 Januari 2021, Veganuary merupakan sebuah kampanye untuk mengajak orang-orang mencoba pola konsumsi makanan nabati setiap tahun baru.

Pertama kali diadakan pada 2014, tantangan ini telah menyebar ke seluruh dunia dengan lebih dari 400 ribu partisipan mengikuti gerakan ini pada awal tahun 2020 lalu.

Hingga saat ini, lebih dari 350 ribu orang telah secara resmi terdaftar untuk berpartisipasi. Termasuk di antaranya merupakan karyawan dari beberapa perusahaan multinasional terbesar di Inggris, seperti Nestle dan PwC.

Tahun ini, penyelenggara berharap 500 ribu orang akan menandatangani janji mencoba pola makan vegan selama sebulan. Jumlah itu, bila nantinya terwujud, akan melewati rekor tahun lalu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelebihan Makan Bahan Nabati

"Pola makan nabati yang terencana dengan baik dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada semua tahap kehidupan, sementara ada manfaat lingkungan dan kesehatan juga," ungkap Marco Settembri, kepala eksekutif Nestlé, Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Tahun ini, saya mendorong semua karyawan untuk berpartisipasi dalam Veganuary dan mendaftar tantangan ini. Saya senang jadi bagian dari gerakan yang tumbuh di seluruh Eropa dan sekitarnya," sambungnya.

Beberapa perusahaan retail juga mengambil langkah serupa. April Preston, direktur pengembangan produk di Marks & Spencer, mengatakan akan memperluas dapur vegan Plant Kitchen untuk mengantisipasi Veganuary.

"Tim makanan Marks & Spencer terlibat sepenuhnya dan akan membuat serangkaian video mingguan secara internal yang membandingkan berbagai produk dari Plant Kitchen dengan produk daging, serta mencari tahu mana yang lebih unggul," katanya.

Walau pola makan vegan tak sepenuhnya bisa mencegah penularan COVID-19, para ahli kesehatan telah sepakat bahwa diet kaya sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membentuk daya tahan tubuh lebih baik.

"Pola Vegenuary ini juga dapat mengobati kondisi yang buruk," kata Susan Levin dari Barnard Medical Center.

Ulasan yang diterbitkan JAMA Internal Medicine menemukan bahwa diet vegetarian dikaitkan dengan tekanan darah lebih rendah dibanding diet omnivora, yakni makan daging dan nabati.

Sebuah studi dalam Journal of Geriatric Cardiology juga menemukan bahwa mengonsumsi makanan yang sebagian besar masuk dalam pola makan vegan dapat bermanfaat baik untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi.

Dengan ini, pola makan vegan dapat membantu mengurangi keparahan kondisi penderita COVID-19 hingga mencegah komplikasi ke penyakit lain. (Melia Setiawati)

3 dari 3 halaman

Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.