Sukses

Singapura Siap Buka Pintu bagi Wisatawan Asing yang Sudah Divaksin Covid-19

Singapura saat ini hanya mengizinkan perjalanan bisnis dan kunjungan pejabat dari negara tertentu secara terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Singapura sejauh ini masih melarang wisatawan asing atau WNA (Warga Negara Asing) berlibur di negara mereka. Negeri singa itu saat ini hanya mengizinkan perjalanan bisnis dan kunjungan pejabat dari negara tertentu secara terbatas.

Sedangkan, sebagian besar penduduk Singapura yang kembali dari negara lain harus mengisolasi diri di hotel yang ditentukan atau di rumah hingga dua minggu.

Namun mereka sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan perjalanan bagi wisatawan asing yang telah divaksinasi COVID-19. Termasuk di dalamnya adalah mereka yang berencana mengunjungi negara itu untuk Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang akan diselenggarakan pada Mei 2021.

"Kalau ada bukti yang jelas bahwa risiko penularan dapat diturunkan secara signifikan (dengan vaksin), kami pasti akan mempertimbangkan beberapa pelonggaran untuk aturan SHN (pemberitahuan tinggal di rumah) bagi wisatawan yang sudah divaksinasi," terang wakil kepala satuan tugas penanganan Covid-19 Singapura, Lawrence Wong, dilansir dari Channel News Asia, Senin 4 Januari 2021.

Singapura sendiri sudah memulai program vaksinasi nasional pada 30 Desember 2020. Kelompok pertama yang menjalani suntik vaksin itu adalah para petugas, peneliti, dokter dan perawat di Pusat Penyakit Menular Nasional Singapura (NCID).

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan semua tenaga medis dari rumah sakit umum sampai swasta akan menjalani vaksinasi. Pada Februari 2021, mereka rencananya akan memvaksinasi para penduduk yang berusia 70 tahun ke atas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dari Swiss ke Singapura

Setelah itu, penduduk Singapura yang berusia di bawah 70 tahun dan warga asing yang mengantongi izin tinggal tetap akan menjalani vaksinasi. Pemerintah menyatakan vaksinasi itu tidak dipungut biaya.

Studi pemerintah menunjukkan hampir 60 persen orang bersedia divaksinasi. Namun, beberapa orang menyatakan keraguan karena rendahnya risiko infeksi di Singapura dan kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping dari vaksin yang dikembangkan dengan cepat.

Wong mengatakan pembatasan masuk Singapura juga dapat ditinjau bagi pelancong yang divaksinasi untuk hadir pada WEF, yang biasanya menarik kehadiran ribuan politisi, pebisnis, dan selebritas dari seluruh dunia. Pertemuan tahunan itu telah dipindahkan dari tempat asalnya di Davos, Swiss, karena kekhawatiran penyebaran virus corona di Eropa.

3 dari 3 halaman

Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.