Sukses

Sosok Model Plus Size Pertama yang Jadi Sampul Vogue Amerika

Kemunculan model plus size menjadi sampul Vogue AS menimbulkan harapan inklusivitas di dunia fesyen global.

Liputan6.com, Jakarta - Model asal Amerika Serikat (AS) bernama Paloma Elsesser belakangan ini sedang ramai diperbincangkan. Pasalnya, ia berhasil menjadi model plus size pertama yang menjadi model sampul majalah Vogue AS.

Dalam foto yang diunggah di akun Instagram Vogue dan juga Paloma pada Desember 2020, model plus size ini terlihat memakai gaun transparan bernuansa cokelat muda kreasi Michael Kors yang terlihat basah. Busana tersebut memberikan siluet pada lekuk tubuhnya yang memiliki ukuran size 14 (setara dengan XXL).

Di foto lainnya, ia tampil mengenakan gaun kerah V rancangan Di Petsi. Untuk pemotretan yang dilakukan oleh fotografer ternama Annie Leibovitz ini, Paloma Elsesser harus masuk ke dalam air demi menciptakan ilusi busana yang membentuk tubuhnya. Untuk foto terakhir, wanita kulit hitam blasteran Afrika Amerika dan Swiss ini mengenakan busana serba putih yang minim aksesori.

Dengan rambut keriting yang terurai, wanita berusia 28 tahun tersebut terlihat mengenakan riasan minimalis yang terlihat natural. Penampilannya sebagai model sampul Vogue edisi Januari 2021 seolah memberikan secercah harapan inklusivitas di dunia fesyen global. Maklum saja, selama ini belum banyak model bertubuh besar atau plus size yang menghiasi majalah fesyen ternama tersebut.

Paloma Elsesser sendiri memulai kariernya sebagai model pada 2015. Saat itu, ia bekerja sebagai manajer dari rapper Earl Sweatshirt dan sedang sibuk menemani Earl tur keliling Amerika. Suatu hari, ia mendapatkan e-mail dari makeup artist Pat McGrath yang saat itu tengah mencari model untuk lini kosmetik terbarunya.

Dengan pengetahuan dasar di dunia fesyen dan kecantikan, Paloma yang mengenali hasil karya McGrath langsung setuju untuk menjadi modelnya. Sejak saat itu, kariernya di dunia modeling dimulai. Padahal, ia tidak pernah berencana untuk menjadi model. Usai lulus SMA, Paloma pindah ke New York untuk kuliah di jurusan literatur dan psikologi sambil melakukan berbagai kegiatan di bidang seni, film dan musik.

"Melakukan modeling sama sekali tidak pernah terlintas di pikiranku. Dulu aku berpikir mungkin bisa menjadi seorang presenter. Aku bahkan tidak tahu banyak tentang fesyen," ucap Paloma dalam wawancaranya dengan Vogue, seperti dilansir Daily Mail, Minggu, 3 Januari 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Digandeng Banyak Brand Ternama

Sejak aktif menjadi model dan mewakili wanita berkulit hitam yang bertubuh besar, namanya mulai banyak dikenal. Terbukti, berbagai brand ternama banyak yang menginginkannya menjadi model. Beberapa di antaranya adalah Fendi, Salvatore Ferragamo dan Coach yang menjadikannya wajah dari kampanye terbaru bersama dengan Michael B. Jordan dan Megan Thee Stallion.  Paloma juga sempat menjadi salah satu model dari koleksi terbaru Savage x Fenty Amazon Prime milik Rihanna.

"Menjadi seorang model plus size yang ada di sampul majalah adalah sebuah kehormatan bagiku, seharusnya hal ini dilakukan sejak dulu. Aku banyak belajar tentang diriku dan perubahan apa yang akan aku lakukan pada karierku.," tutur Paloma Elsesser.

Tak hanya di AS, model plus size juga makin eksis di Asia, termasuk di Uni Emirat Arab (UEA). Salah satunya adalah Ghaliah Amin. Ghaliah menampilkan busana yang dipilih oleh rumah mode Reemami dari UEA pada 2019.

Pemilihan itu merupakan upaya agar para model menjadi lebih inklusif. Ia merasa senang dan antusias karena sekarang dunia mode sudah menampilkan keragaman wanita, terutama dari segi fisik.

3 dari 3 halaman

Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.