Sukses

Dialog dengan Mantan Menparekraf, Sandiaga Uno Ungkap Kolaborasi demi Bangkikan Pariwisata

Pembahasan yang jadi fokus utama Sandiaga Uno adalah perubahan fokus pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak ditunjuk sebagai Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pada akhir Desember lalu, Sandiaga Uno langsung mengambil sejumlah langkah untuk berusaha membangkitkan kembali pariwisata Indonesia.

Yang terbaru, Sandiaga Uno berdialog dengan Mantan Menparekraf yang kini menjabat sebagai World Bank Managing Director of Development Policy and Partnerships Mari Elka Pangestu untuk membahas masa depan pariwisata Indonesia. Dalam pertemuan virtual yang dilakukannya di rumah pada libur akhir pekan ini, Sabtu, 2 Januari 2021, pria yang akrab disapa Sandi ini berdiskusi tentang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional, sekaligus peran serta World Bank di dalamnya.

Dilansir dari laman resmi Kemenparekraf TI, dialog itu membahas dan menjajaki kolaborasi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Pembahasan yang jadi fokus utamanya adalah perubahan fokus pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di masa depan, yaitu dari semula kuantitas dan pariwisata massal ke arah peningkatan kualitas dengan pariwisata yang berkelanjutan.

Perubahan fokus tersebut katanya juga merujuk pernyataan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang mengungkapkan Key Performance Indicator (KPI) tidak hanya melulu bertumpu pada kuantitas, tapi juga pendapatan dalam negeri dari sektor pariwisata. Selain itu, dampak dari terbangunnya industri pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti penciptaan lapangan kerja yang menurutnya dapat dikembangkan lewat pendekatan berbasis data.

"Pengembangan bisa dilihat dari indikator kualitas lainnya, seperti spending, kunjungan yang tidak merusak lingkungan yang berbasis alam, dan tatanan sosial dan sebagainya. Juga pola pariwisata ke depan tentunya akan berubah di tempat yang tidak banyak orang, seperti ecotourism, sport tourism, bersifat hibrid (campuran), mungkin menggunakan teknologi, platfom virtual," tutur Sandi.

Selain itu juga lebih berbasis lokasi yang harus kita tingkatkan kesiapannya, serta berbasis pengalaman story telling dan destinasi-destinasi yang dikelola dengan baik, dan akhirnya yang tidak menimbulkan kerumunan yang tidak aman dan nyaman.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno juga mengungkapkan hal menarik dalam pertemuan tersebut. Satu di antaranya membicarakan stimulus fiskal atau insentif untuk memperbaiki kawasan hingga akses menuju destinasi pariwisata. Penyempurnaan kawasan pariwisata tersebut katanya juga sudah dikoordinasikan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Bersama ketiganya, Sandi mendapatkan komitmen untuk menyempurnakan infrastruktur, khususnya akses menuju kawasan pariwisata. Akses tersebut katanya sangat penting untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantuan untuk Pekerja Informal

"Dari segi kesehatan kami sepakat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menerbitkan SKB, agar sektor pariwisata ini bisa masuk kepada kualitas aman dan nyaman untuk pariwisata berbasis medis ataupun lainnya," ucap Sandi. Dan juga sampai kepada hal-hal yang cukup detail seperti crew ship maupun yacht, juga akses jalan darat. “Dan pariwisata yang berbasis berkelanjutan, aspek ekonomi digital, dan kreatifnya," jelasnya.

Pengembangan pariwisata tersebut disebutkannya seperti pengembangan ecotourism di wilayah pesisir, seperti hutan mangrove atau terumbu karang. Restorasi kedua lokasi tersebut diyakininya dapat melahirkan objek wisata sekaligus menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal.

"Yang perlu kita garis bawahi juga adalah program cash transfer atau bantuan langsung tunai kepada para pekerja informal di sektor ini, karena kita tidak ingin mereka kehilangan penghasilan dan fokus untuk mereka bisa bertahan di tengah-tengah pandemi ini," kata Sandi.

Hal itu kata dia, adalah beberapa poin yang diangkat yang mengutamakan sisi keselamatan dan kesehatan. "Tetapi juga dari sisi pendapatan serta pemasukan dari 30 juta lebih lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus kita selamatkan dengan program-program yang cepat inovatif, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat dari segi waktu. Itu yang harus kita fokuskan ke depan," pungkas Sandiaga Uno.

3 dari 3 halaman

Aturan Sepulang Liburan Natal dan Tahun Baru di Luar Negeri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.