Sukses

Tips Aman dari Ancaman Siber Saat Bekerja dari Rumah

Menjaga keamanan siber dan perangkat Anda sudah tidak bisa bertumpu pada kata kunci atau password lagi.

Liputan6.com, Jakarta -  Sudah banyak berita yang muncul mengenai kehadiran vaksin COVID-19 di awal tahun 2021. Namun belum ada kepastian kapan pandemi ini akan usai. Itu artinya tatanan hidup baru (new normal) kemungkinan besar akan masih terus berlanjut, begitu juga cara kita bekerja dari rumah atau yang lebih dikenal dengan istilah WFH (Work From Home).

Melalui laporannya yang berjudul “Future of Secure Remote Work”, Cisco melakukan survei terhadap 3.000 pengambil keputusan teknologi dan informasi di perusahaan-perusahaan berskala kecil hingga besar dari 21 negara di dunia, termasuk Indonesia, untuk memahami lebih dalam ancaman siber apa saja yang mengintai selama bekerja dari rumah dan apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri.

Responden di Indonesia mengatakan bahwa privasi data, keamanan akses, dan perlindungan dari malware merupakan tiga tantangan utama yang dihadapi selama WFH. Kekhawatiran akan perlindungan akses laptop atau komputer kantor, aplikasi berbasis teknologi cloud, informasi pelanggan, dan perangkat pribadi juga menjadi sorotan utama.

Hadir sebagai solusi masalah siber Anda, Cisco memperkenalkan teknopedia.co.id, sebuah situs di mana Anda bisa mencari berbagai macam produk dan layanan keamanan siber paling mutakhir untuk keperluan aktivitas harian dan bisnis Anda. Selain itu, Cisco juga membagikan tiga tips aman bekerja dari rumah selama pandemi yang bisa dilakukan perusahaan dan juga perseorangan guna menjawab tantangan di atas.

1. Mengaktifkan Pengaturan Verifikasi Identitas Pengguna

Di era yang semakin canggih ini, menjaga keamanan siber dan perangkat Anda sudah tidak bisa bertumpu pada kata kunci atau password lagi. Jika password kita tertebak atau diketahui oleh orang lain, maka sulit bagi kita untuk mencegah akses yang tidak sah (unauthorized access).

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengaktifkan pengaturan verifikasi identitas pengguna. Dengan Cisco Duo misalnya, bisa membantu Anda meningkatkan keamanan akses perangkat dengan melakukan pendekatan zero trust dalam proses autentikasi dua faktor (two-factor authentication).

Cisco Duo memastikan hanya pengguna dan perangkat yang terdaftar yang bisa mengakses aplikasi atau sumber data penting milik perusahaan. Selain itu Cisco Duo juga bisa membantu memberikan visibilitas perangkat dan aktivitas pengguna serta membatasi akses aplikasi.

2. Mengakses Koneksi Internet yang Aman

Pastikan Anda mengakses koneksi internet yang aman. Karena saat Anda memakai jaringan WiFi publik, mungkin saja jaringan tersebut dienkripsi sehingga siapapun yang ada di jaringan tersebut bisa memantau aktivitas Anda di internet.

Hal ini akan sangat berbahaya jika Anda melakukan akses ke informasi sensitif yang dimiliki oleh perusahaan karena itu berarti siapapun bisa mengaksesnya. Untuk melindungi hal tersebut, Anda mungkin bisa menggunakan salah satu produk Cisco, yaitu Cisco AnyConnect Secure Mobility Client.

Cisco AnyConnect Secure Mobility Client mampu memberikan Anda akses yang mudah dan sangat aman ke jaringan perusahaan dari perangkat apa pun, kapan pun, dan di mana pun sambil tetap melindungi data-data perusahaan yang sensitif. 

3. Kunjungi Situs-Situs Internet yang Terpercaya

Perlu diingat bahwa tidak semua situs yang Anda kunjungi di internet aman. Ada banyak situs berbahaya yang dapat menyebarkan malware ke perangkat, mencuri informasi pribadi bahkan meretas akun email Anda.

Sebelum terlambat, ada baiknya Anda melindungi diri dari ancaman siber malware. Cisco Advanced Malware Protection (AMP) misalnya, bisa melindungi Anda dari malware yang mengancam email, jaringan, atau bahkan keamanan endpoint perusahaan Anda.

Bagi perseorangan, Cisco AMP bisa membantu meningkatkan keamanan email Anda dengan memblokir email yang berindikasi melakukan spear phishing, ransomware, cryptoworms, dan serangan siber berbasis email lainnya.

Bagi perusahaan, Cisco AMP juga bisa membantu melindungi keamanan jaringan dan endpoint perusahaan. Cisco AMP mampu mendeteksi ancaman siber yang tersimpan dalam file ketika akan masuk ke dalam jaringan perusahaan.

Tidak berhenti di sana, Cisco AMP juga terus mengecek file tersebut setelah masuk ke dalam jaringan sistem. Jika file tersebut melakukan aktivitas yang tidak biasa, Cisco AMP bisa mengidentifikasi di mana, kapan, dan bagaimana file tersebut bergerak kemudian memblokirnya.

Situasi pandemi mungkin secara tidak langsung telah meningkatkan kemampuan kita dalam menjelajah internet. Namun, perlu diingat, meningkatnya kebutuhan internet selama pandemi harus dibarengi kesadaran keamanan siber yang memadai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini