Sukses

Hari Ibu 2020, Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Para Mama

Me time jadi salah satu kegiatan simpel yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan mental para ibu.

Liputan6.com, Jakarta - "You're enough. Anda sudah melakukan yang terbaik untuk anak Anda," begitulah mantra yang seharusnya terus digema dalam peringatan momen Hari Ibu 2020. Saking sibuk dengan keluarga dan urusan ina-itu, para ibu rentan 'tak punya waktu' menjaga kesehatan mental mereka.

Kendati sulit, menurut dr. Sonia Wibisono, meluangkan waktu untuk sejenak rehat sangat penting bagi para ibu dalam menjaga kondisi psikis. "Walau hanya satu jam tidak apa-apa," katanya dalam Virtual Tokopedia Talkshow: Bunda Hebat - Peran Bunda Menjaga Kesehatan Keluarga, Selasa, 22 Desember 2020.

Ritual tersebut bisa masuk dalam upaya menjaga kesehatan mental di tengah pandemi yang belum juga mereda. Pasalnya, menurut Najunda Jusuf, Head of Mom & Baby and Home & Living Category Tokopedia, sekarang mayoritas waktu dihabiskan di rumah.

Kondisi ini membuat sejumlah orang, termasuk para ibu, lebih gampang bosan, terlebih bagi mereka yang biasa berkegiatan di luar ruang. "Makanya harus mencari apa yang bisa jadi hiburan," tuturnya di kesempatan yang sama.

Me time, sambung dr. Sonia, bisa diisi dengan ragam kegiatan yang disukai. Bisa dengan memilih olahraga kesukaan sembari menjaga kesehatan tubuh yang juga penting di masa kriris kesehatan global, maupun hobi lain, seperti baca buku atau berkebun.

"Kalau bisa hiandari media sosial atau tayangan yang justru sarat drama dan malah bikin tambah stres," katanya menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beradaptasi Bersama Anak

Bersamaan dengan memerhatikan kesehatan mental sebagai ibu, pemahaman serupa juga harus diterapkan ke anak. Menurut Fery Farhati, Ketua TP PKK DKI Jakarta, mengingat pandemi belum pernah dialami sebelumnya, seperti orangtua, anak pun bingung.

"Makanya selain memerhatikan asupan gizi, perkembangan psikologis anak juga harus diperhatikan," kata istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut. Pendampingan ini, menurut Fery, harus dilakukan secara konstan.

Di samping, sebenarnya konflik dengan anak, terutama remaja, memang tak bisa dihindari. "Tapi, ketimbang ibu hanya ngomel, responsnya harus lebih visioner dan solutif. Kalau anak sedikit-sedikit dimarahi, mereka akan takut cerita ke orangtua," ujarnya.

Juga, yang tak kalah penting, adalah bagaimana sebagai orangtua memberi kepercayaan pada anak-anak, serta tak segan mengutarakan kecemasan pada si buah hati. Dengan begitu, mereka akan lebih memahami kondisi orangtua dan bisa sama-sama menemukan solusi terbaik dari kekhawatiran tersebut.

Dalam mendukung peran ibu, Najunda menambahkan, Tokopedia menggelar kampanye Parade Pilihan Bunda. "Ada berbagai bahan kebutuhan mom and baby seharga mulai dari Rp30 ribu dan cashback hingga Rp200 ribu," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Waspada 5 Gejala COVID-19 pada Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.