Sukses

Mantan Ratu Kecantikan Inggris Terlibat dalam Penemuan Vaksin Covid-19

Mantan ratu kecantikan Inggris yang terlibat dalam penemuan vaksin Covid-19 disebut sebagai salah satu pemikir muda tercerdas di negara itu.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang mantan ratu kecantikan Inggris ternyata terlibat dalam proses pengembangan vaksin Covid-19. Carina Tyrrell, pemegang gelar doktor yang juga mantan Miss England menghabiskan tahun lalu dalam penelitian ujung tombak di Universitas Oxford.

Tyrrell bergabung dengan tim Oxford untuk memastikan vaksin aman untuk digunakan oleh semua warga Inggris. Ia berkolaborasi dengan para peneliti dan ahli medis dari seluruh dunia untuk memastikan uji coba vaksin Covid-19 yang tepat menerima pendanaan yang sesuai.

Mereka bekerja sama untuk mencari vaksin paling tepat dengan membadingkan seluruh pengujian berbeda di seluruh dunia. Timnya bertanggung jawab dalam mengerjakan vaksin untuk Pfizer, Moderna, dan Oxford AstraZeneca. Sekitar 728 hasil penelitian lain dipelajarinya bersama tim sebelum mempublikasikan hasil penelitian timnya sendiri, beberapa bulan lalu.

"Aku telah melihat uji klinis vaksin dan pengobatan sebelum mencoba mengidentifikasi kandidat vaksin dan pengobatan yang paling menjanjikan. Dan tentu saja, memastikan vaksin relevan untuk kelompok tertentu," kata dia, dikutip dari laman The Sun, Sabtu (19/12/2020).

Ia menyebut penerima vaksin terdiri dari berbagai macam etnis, usia, dan kondisi kesehatan. Maka, studi dilakukan dengan memperhatikan seluruh pihak agar tidak ada yang tertinggal. "Kami harus memastikan vaksin akan efektif bagi orang tua dan muda, orang dengan dan tanpa kanker, itu adalah hal yang penting," sambung Tyrrell.

Ia mengaku, mengumpulkan data dari seluruh dunia sembari mencoba mengidentifikasi kandidat vaksin yang paling menjanjikan. Ia menyebut kemampuan bekerja sama dari berbagai pihak merupakan unsur terpenting dalam penelitian tersebut. Ia melihat kemampuan itu menonjol di masa pandemi Covid-19.

"Terkait kebijakan, aku telah mengarahkan penyusunan beberapa kebijakan dan kertas ilmiah yang akan dipublikasikan di Jurnal Medis Inggris. Ini tentang bagaimana kami mengelola sejumlah orang bergejala Covid-19 di rumah sakit ketika kita berjuang dengan kapasitas terbatas dan mengelola situasi peningkatan orang-orang yang datang ke rumah sakit," jelas dia lagi.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perempuan Terpintar

Tyrrell dinobatkan menjadi salah satu pemikir muda terpintar di Inggris enam tahun setelah memenangkan gelar Miss England pada 2014. Dalam ajang Miss World, ia menempati urutan ke-4 di antara seluruh finalis yang berkompetisi.

Perempuan berusia 31 tahun itu kini menjadi pekerja garis depan yang menangani krisis kesehatan terbesar yang dihadapi Inggris dalam seratus tahun teraakhir. Ia meraih gelar sarjana kedokteran dari Universitas Cambridge, berpengalaman sebagai dokter junior di rumah sakit, dan meraih gelar master kesehatan masyarakat.

"Aku masih mendukung baik Miss World maupun Miss England, dan aku masih menjadi juri untuk kontes Miss England," kata dia.

Ia mengaku tidak pernah menyangka enam tahun yang dihabiskannya untuk meneliti berujung pada studi pencarian vaksin untuk mengatasi pandemi global. Saat pekerjaaannya menemui titik terang, ia merasa semua kerja kerasnya telah terbayarkan.

Meski begitu, Tyrrell mengingatkan bahwa perlu waktu semua hal kembali ke situasi normal walau vaksin sudah ditemukan, setidaknya beberapa bulan lagi ke depan. Ia juga mengingatkan agar semua orang bersedia divaksin ketika ditawari. Itulah langkah maju karena vaksinasi tidak hanya membantu diri sendiri, tetapi juga populasi yang lebih luas.

"Dengan menerimanya, mereka akan mendukung tetangga mereka, baik mereka yang tinggal di sekitar atau yang berada di negara tetangga. Dan sangat penting untuk diingat bahwa sampai kita mendapat seluruh dosis vaksin, masyarakat wajib menjalankan semua aturan jaga jarak," jelasnya.

Ia menyebut pandemi Covid-19 merupakan salah satu kasus paling sulit untuk diatasi karena virus menyebar begitu cepat dan sulit dikontrol. Namun, pengalaman menangani Covid-19 menjadi bekalnya untuk mengatasi potensi pandemi di masa depan.

"Karena sayangnya akan ada yang lain di masa depan," kata Tyrrell.

3 dari 3 halaman

Vaksin Covid-19 Gratis di Berbagai Negara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.