Kemenparekraf Gandeng 16 Mitra untuk Bangkitkan Pariwisata di Tengah Pandemi

Melihat Para Turis Berlibur di Pantai Kuta Bali — Dua turis wanita berpose saat difoto di pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Daerah ini merupakan tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi corona Covid-19 ini kemitraan menjadi faktor penting agar bisa bertahan, termasuk di bidang pariwisata. Untuk itu, berbagai langkah pun dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Salah satunya dengan menggandeng 16 mitra yang berlatar belakang berbagai macam industri, baik yang langsung berhubungan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif, maupun yang tidak.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI, Nia Niscaya, pernah menjelaskan bahwa terdapat empat pilar pemasaran yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional; yaitu pengembangan pasar, pembangunan citra, promosi, dan kemitraan.

Nia berharap kalau program-program yang dihasilkan dari Kemitraan Pemasaran ini akan meningkatkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara serta nilai dari sektor ekonomi kreatif seperti kuliner, fesyen, dan kriya.

Nia Niscaya, menandatangani perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman (MoU) dengan 16 kemitraan dalam rangka mendorong geliat sektor pariwisata Indonesia di masa pandemi Covid-19.

"Kita bermitra untuk meningkatkan brand value, brand equity, jadi untuk meningkatkan brand kita harus kerja sama, dan ini sudah sejak 2016 kita kerja sama dengan beberapa mitra yang berkaitan, ada 16 mitra di Jakarta," ucap Nia dalam acara 'Wonderful Day with Wonderful Indonesia' di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020).

"Untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia tentu tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenparekraf. Perlu kolaborasi antar stakeholder (pentahelix) dalam spirit Indonesia Incorporated," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf RI, Ibu Martini M. Paham memaparkan saluran komunikasi pemasaran Kemenparekraf melalui Direktoratnya terdapat pada owned media yang memang dikelola langsung oleh Kemenparekraf. Wanita yang akrab disapa Bu Diah ini menambahkan, pendekatan strategi pemasaran secara digital menjadi yang utama dengan kampanye menyesuaikan momen tertentu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pandemi COVID-19 telah menjadi batu sandungan bagi kemajuan sektor perekonomian Indonesia. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hari Sungkari, mengungkapkan dampak di sektor pariwisata dalam sesi virtual Bincang Editor: Potensi dan...

2 dari 3 halaman

Sulit tapi Tetap Optimis

Kemenparekraf Gandeng 16 Mitra untuk Bangkitkan Pariwisata di Tengah Pandemi. (Liputan6.com/Henry)

Program Kemitraan Pemasaran melalui Co-Branding ini menjadi salah satu instrumen penting dalam melakukan pemasaran, khususnya meningkatkan brand awareness dari Wonderful Indonesia terutama di masa seperti sekarang ini.

Selain itu, dengan bekerja sama secara sinergi dalam balutan Kemitraan, para pihak diharapkan mampu melakukan penetrasi ke pasar yang baru. Mitra-mitra yang melakukan tanda tangan kerja sama dengan Kemenparekraf saat ini antara lain BRI, Nutrifood, ASENSI, Kereta Api Pariwisata, Dapur Batavia, Trac Astra, Hydrococo, Handy Clean, tiket.com, Sarimunik, Batavia Café, White Horse, Mie Batavia, Dunia Fantasi, Sweet Escape, dan KARA.

Kerja sama dengan mitra-mitra di Jakarta ini merupakan langkah lanjutan dari seri pertama yang telah dilakukan di Bali, 9 November 2020. Kombinasi mitra yang punya karakteristik pasar masing-masing, diharapkan bisa membantu akselerasi kegiatan pemasaran Kemenparekraf untuk kembali menggiatkan kepariwisataan Indonesia dalam mendoroang wisatanan pergerakan nusantara serta mendatangkan wisatawan mancanegara pada saatnya nanti.

"Ini memang masa-masa yang sulit, tapi kita harus optimis. Karena itu kita harus bersinergi termasuk kita di pariwisata. Makanya kita berharap dengan kerja sama ini bisa lebih meningkatkan pariwisata kita yang untuk saat ini fokus dulu ke wisatawan lokal, tentunya dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan," terang Nia Niscaya.

3 dari 3 halaman