Sukses

Prosesi Pernikahan Adat Bugis yang Dilakoni Putri Hetty Koes Endang, Ada Aksi Rebutan Koin

Mulai dari siraman, sampai simbol doa restu, begini prosesi pernikahan adat Bugis yang dilalui putri Hetty Koes Endang, Afifah Yusuf.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah campur-aduk emosi menuju hari bahagia, Hetty Koes Endang sekeluarga tengah disibukkan dengan ragam persiapan pernikahan sang putri, Afifah Yusuf. Sebelum melangsungkan akad, Afifah diketahui melalui serangkaian prosesi pernikahan khas adat Bugis.

Lewat unggahan akun Instagram The Bride Dept, Jumat (20/11/2020), tahapan acaranya pun dibagikan. "Kemarin, @afifahyusuf baru saja melangsungkan prosesi adat Bugis, lho!" tulis pihaknya mengawali keterangan foto.

Susunan prosesi pernikahan adat Bugis ini sendiri terdiri dari Mappasilli, Mattimpu, Mappanretemme, dan malam Mappacci yang dihadiri keluarga inti dari perempuan yang akrab disapa Afi tersebut. Menurut laporan Regional Liputan6.com, Mappasili merupakan prosesi siraman.

Pelaksanaannya bertujuan menolak bala, sekaligus membersihkan calon mempelai secara lahir-batin. Biasanya air siraman diambil dari tujuh mata air, juga berisi tujuh macam bunga. Selain itu, terdapat juga koin di dalam air Mappasili.

Usai salah satu prosesi pernikahan adat Bugis ini selesai, tamu undangan yang hadir biasanya akan berebut koin dari dalam air Mappasili. Koin yang didapat akan diberikan pada anak mereka yang belum menikah.

Ada kepercayaan orang Bugis bahwa anaknya akan enteng jodoh setelah memiliki koin tersebut. Selain itu, saudara dan sepupu dari calon mempelai yang belum menikah biasanya akan ikut dimandikan setelah calon mempelai. Semua itu dilakukan agar mereka segera menemukan jodoh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mappanretemme dan Malam Mappacci

Mappanretemme, bagian rangkaian pernikahan adat Bugis putri Hetty Koes Endang, merupakan ritual khatam Alquran dan permohonan doa pada Allah agar rencana pernikahan berjalan lancar. Selama inti acara berlangsung, meja di rumah biasanya menyediakan Bosara berisi berbagai macam kue-kue tradisional.

Mappaci merupakan ritual adat sesudah Mappanretemme. Mapacci sendiri bisa diartikan memberi daun pacar ke calon mempelai sebagai bentuk doa restu.

Biasanya jumlah orang yang diundang untuk memberi daun pacar tergantung status sosial calon mempelai. Orang-orang yang dipanggil pun pasangan yang pernikahannya bahagia dan kedudukan sosialnya baik.

Semua itu dimaksudkan agar calon mempelai kelak bisa mengikuti jejak pasangan tersebut. Perlengkapan Mapacci berupa sarung tujuh susun sesuai derajat keningratan, daun pisang, daun pacar yang ditumbuk halus, jagung kering, dan lain-lain.

"Keluarga Afi menyediakan layanan kesehatan dari dokter profesional untuk prevention, dan memastikan kondisi tamu sehat dan acara bisa berjalan lancar. Oh, iya, tamu yang hadir juga menggunakan atribut protokol kesehatan, serta menerapkan social distancing selama acara berlangsung," pihak The Bride Dept memaparkan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan adat ini dilakukan oleh masing-masing calon pengantin secara terpisah. Pasalnya, mereka belum boleh bertemu satu sama lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.