Sukses

Kontroversi Celana Dalam Pria Bermotif Simbol Suci bagi Umat Hindu

Banjir kritik atas penemuan barang dianggap menghina sumbol suci umat Hindu ini berujung pada ancaman boikot.

Liputan6.com, Jakarta - Beredarnya laman penjualan celana dalam pria bermotif simbol suci bagi umat Hindu menimbulkan kontroversi, awal minggu ini. Insiden itu riuh seiring ancaman memboikot e-commerce raksasa, Amazon, dari warganet India.

Mulai dari simbol Om hingga patung para Dewa-Dewi, sudah banyak produk yang membuat jengkel warganet. Alhasil, tagar #BoyCottAmazon mulai trending di media sosial dengan mengangkat narasi yang menyuarakan ketersinggungan umat Hindu.

"Apakah @amazonIN oleng? India adalah pasar terbesar. Tapi, mengapa Anda menyakiti sentimen agama, bahwa hanya Hindu yang mayoritas? Gambar dewa di pakaian dalam? Ini bukanlah kesalahan. Ini cara mendapat perhatian dengan menimbulkan kontroversi," tulis salah satu pengguna Twitter.

Tak hanya pada pakaian dalam, warganet pun menemukan simbol-simbol suci umat Hindu di berbagai barang, termasuk keset lantai. "Tidak terbayang bagaimana bisa simbol suci Hindu ada di barang untuk diinjak-injak," komentar yang lain.

Melansir laman Indian Express, Kamis (12/11/2020), dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, pihak Amazon mengatakan bahwa mereka akan menghapus daftar produk yang menampilkan simbol suci Hindu. Keputusan ini dikatakan sebagai respons protes publik yang memulai tren #BoycottAmazon di Twitter.

Dijelaskan bahwa produk yang dimaksud, yakni celana dalam dan celana pendek dengan gambar Dewa Ganesha tercetak di atasnya. Juga, keset dengan gambar Om yang juga didapati dijual di sana.

"Kami menghapus produk yang dimaksud. Semua penjual harus mengikuti pedoman penjualan kami dan mereka yang melanggar akan dikenakan tindakan, termasuk kemungkinan penghapusan akun," ungkap pihaknya menurut laporan Business Standard.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Kali Pertama

Kotroversi semacam ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Pada 2019, warganet mengancam akan memboikot Amazon karena menjual selimut dudukan toilet dan barang-barang lain dengan gambar dewa Hindu.

Kemudian pada 2017, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meminta e-commerce itu menangani penjualan keset bermotif menyerupai bendera India. Protes dari pengguna asal India pun tak lagi bisa dihindari.

Amazon dilaporkan sempat mendiamkan aksi tersebut selama beberapa hari. Pihaknya kemudian menghapus produk yang dimaksud ketika Menteri Imigrasi India Sushma Swaraj mengancam bakal mencabut izin kerja semua karyawan Amazon berkewarganegaraan asing di India.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.