Sukses

Pria Menginap 15 Hari di Hotel Bertarif Rp45 Juta per Malam Sebelum Ketahuan Bokek

Total tagihan yang harus dibayar si tamu hotel mencapai Rp689 juta setelah menginap 15 hari di hotel mewah.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus tamu hotel satu ini bikin geleng-geleng kepala. Ia kedapatan menginap selama 15 hari di sebuah hotel bintang lima yang bertarif sekitar Rp45 juta per malam sebelum akhirnya digelandang polisi.

Tersangkanya adalah seorang pria berusia 23 tahun bernama Koki Taketoshi. Kejadian itu berlangsung di Kota Shima, Prefektur Mie, Jepang.

Dilansir Japan Today, Minggu (8/11/2020), si pria selalu berhasil mengelak dari tagihan staf hotel hingga berhasil menginap belasan hari di hotel mewah tersebut. Tagihan menumpuk sampai lima juta yen atau sekitar Rp689 juta. Hal tersebut membuat karyawan hotel makin curiga.

Lantaran kesal dengan ulah Taketoshi, pihak hotel kemudian membawanya ke kantor polisi. Polisi Toba yang menangani kasus itu menemukan fakta tamu hotel tersebut nyatanya hanya pria bokek. Di dompetnya hanya terisi uang 140ribu yen atau sekitar Rp1,932 juta.

Polisi mengungkapkan Taketoshi tak memiliki alamat yang jelas. Tersangka juga mengakui ia nekat menginap di hotel meski menyadari tak punya uang untuk membayarnya.

Menurut polisi, Taketoshi tinggal di hotel mewah itu sejak 18 Oktober hingga 2 November. Selama menjadi tamu hotel, ia juga mengundang beberapa temannya makan di restoran hotel tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritikan Warganet

Kejadian itu memicu pertanyaan dari banyak warganet. Mereka mempertanyakan bagaimana bisa manajemen hotel mewah bisa menerima tamu menginap tanpa ada jaminan deposit atau kartu kredit, seperti aturan umum yang berlaku di banyak hotel kelas atas.

"Bukankah pelanggan biasanya harus memberikan kartu kredit pada saat check-in untuk mencegah apa yang terjadi?" tulis seorang warganet menanggapi kasus tersebut.

Warganet lain juga memikirkan hal yang serupa. Baginya mereka pihak hotel lah yang tetap salah, karena tidak mengecek terlebih dahulu. Padahal, deposit ketika ingin chek-in di hotel, sudah hal yang wajar, apalagi di hotel kelas atas.

"Jadi dia tidak memberikan kartu kredit, mereka tidak mengambil deposit dan dia tidak memiliki tempat tinggal? Nah, tangkap dia, dan sayang sekali untuk hotel. Semua orang kalah di sini. Dia seharusnya tidak pernah mendapatkan kunci kamar tanpa kartu kredit. Ini bukan salah siapa-siapa selain hotel," timpal warganet lainnya. (Vriskey Herdiyani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.