Sukses

Kehilangan Pekerjaan, Pramugara Alih Profesi Jadi Tukang Pijat

Alwi mengaku sedih pekerjaannya sebagai pramugara selama lebih dari lima tahun harus terhenti.

Liputan6.com, Jakarta -  Dunia penerbangan termasuk yang sangat terdampak pandemi corona Covid-19. Banyak pekerja di maskapai penerbangan kehilangan pekerjaan, termasuk pramugari dan pramugara. Salah satunya dialami seorang pranugara asal Malaysia.

Setelah dipecat dari perusahaan penerbangan tempatnya bekerja. dia menekuni profesi sementara sebagai seorang fisioterapis. Pramugara bernama Mohammad Fahmi Alwi itu awalnya tidak menyangka masuk dalam salah satu pegawai yang diberhentikan oleh perusahaan.

Namun dia memutuskan tidak menyerah setelah mendengar keputusan mengejutkan itu, Alwi tak mau larut dalam kesedihan dan mulai memikirkan langkah baru untuk meneruskan kehidupan.

Dilansir dari laman mStar, 7 November 2020, pria berusia 30 tahun itu mengaku sedih pekerjaannya sebagai pramugara harus terhenti tahun ini.  Dia terakhir kali terbang pada September. lalu.

"Tentu saya sangat sedih karena itulah pekerjaan tetap pertama saya setelah kuliah. Awalnya saya sempat syok sampai mengurung diri dalam kamar selama dua hari," kenangnya.

"Saya memang suka dunia penerbangan karena selain banyak mendapat pengalaman, profesi ini juga sangat menjanjikan dan memberi peluang untuk membeli mobil dan rumah sendiri," lanjut pria yang bekerja jadi pramugara selama lebih dari lima tahun.

Pengalaman paling berkesan dan menyentuh emosi Alwi selama bekerja adalah ketika dia bisa menunaikan ibadah haji bersama ibunya pada tahun lalu. Namun kini semuanya tinggal kenangan. Alwi terpaksa putar otak untuk mencari pekerjaan baru. Beruntung, ibunya selalu memberi dorongan di masa sulit ini.

Ibunya mengingatkan Alwi untuk menggunakan keahlian yang didapatkan selama masih kuliah. Alwi memiliki ijazah jurusan fisioterapi di Universiti Teknologi Mara di Shah Alam, Selangor pada 2014 lalu. Dengan keahlian fisioterapi itu, Alwi memberanikan diri untuk membuka jasa perawatan dan pemulihan kesehatan melalui pijat. Alwi juga mulai menawarkan perawatan spa wajah pada awal Oktober lalu. Semua ini dilakukannya untuk mendapatkan penghasilan.

"Selain servis fisioterapi, saya juga telah menawarkan perawatan spa wajah awal bulan ini. Bahkan, saya telah menjalani latihan selama dua bulan lalu. Saya menyadari dampak pandemi dalam industri penerbangan. Jadwal saya juga semakin berkurang sehingga saya punya banyak waktu untuk melakukan aktivitas lain. Daripada saya duduk diam, lebih baik melakukan sesuatu karena mustahil mendapat uang dengan hanya duduk saja," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencari Rezeki di Masa Sulit

Menurut anak kelima daripada enam bersaudara ini, dia menerima spa perawatan wajah di rumahnya maupun di rumah pelanggan di seputar Cyberjaya dan Nilai, Negeri Sembilan. Ada beberapa pengalaman menarik yang dibagikan Alwi. Dia pernah menerima pesan dari seorang wanita yang mau melakukan perawatan spa wajah.

"Saya bilang kalau ini hanya untuk pelanggan lelaki. Jadi, saya memintanya untuk mencari layanan yang ditawarkan oleh wanita. Sepertinya dia mengira saya ini wanita," ujarnya.

Meski begitu, hal tersulit baginya adalah kalau ada pelanggan sudah buat janji bertemu, tapi tidak muncul. Beberapa kali dihubungi tapi tidak ada jawaban, pelanggan itu menghilang. "Seperti dalam pesawat, kru kabin melayani karena penumpang. Perawatan spa ini juga melayani pelanggan. Semua ini adalah tantangan dan ujian bagi saya untuk mencari rezeki di masa yang tidak mudah ini," katanya.

Selain Alwi, seorang pramugari asal Australia juga terpaksa alih profesi. Sara Haider termasuk pramugari yang dirumahkan sementara oleh maskapai Virgin Atlantic pada April lalu.Sebelumnya, Haider terbang ke seluruh dunia untuk melayani penumpang pesawat. Namun bos Virgin Atlantic, Richard Branson mengalami kerugian besar dan merumahkan sejumlah karyawannya.

Tak ingin berdiam diri di rumah selama masa cuti tanpa menerima gaji, Sara memutuskan melamar pekerjaan di supermarket. Sara mengaku menyukai bekerja dengan banyak orang. Hal itu juga jadi salah satu alasan Sara memilih pekerjaannya saat ini. Di sisi lain, ia masih berharap bisa kembali bertugas sebagai pramugari suatu hari nanti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.