Sukses

Cerita Akhir Pekan: Bagai Pahlawan di Era Digital, Influencer Bantu UMKM Menyambung Hidup

Lewat sebuah konten, para figur publik dan influencer telah menjadi pahlawan bagi berjalannya usaha kecil di tengah krisis pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada yang mengira 2020 akan menjadi mimpi buruk yang tak terelakkan bagi seluruh penduduk dunia. Pandemi global Covid-19 datang secara tak terduga dan dengan cepat merenggut jutaan nyawa selama lebih dari delapan bulan lamanya. Tak berhenti di situ, sendi perekonomian juga goyah, termasuk mereka yang berstatus pengusaha UMKM.

Mereka berjuang lebih keras untuk bertahan hidup. Pedagang kaki lima, perajin, pengusaha warung makan, perintis usaha online, semua terkena imbas krisis kesehatan itu

Pemberlakuan pembatasan sosial menjadi faktor utama perekonomian tersendat dan bisnis pun terseok. Meski begitu, usaha untuk bertahan, bahkan bangkit kembali, bukan berarti berhenti. Semangat pantang menyerah itu bersambut dengan jiwa saling bantu satu sama lain.

Mereka yang selama ini punya suara, atau dikenal dengan sebutan influencer, memanfaatkan pengaruhnya untuk mempromosikan bisnis UMKM yang terdampak lewat platform media sosial masing-masing. Para pesohor seperti Nana Mirdad dan Tamara Bleszynski, misalnya, beberapa kali mengunggah konten-konten promosi usaha makanan melalui akun Instagram pribadinya tanpa mengenakan biaya.

Ada pula desainer kondang Didiet Maulana yang terus mempromosikan karya perajin Nusantara sekaligus mendorong warganet untuk turut membantu bisnis mereka di masa sulit ini. Aksi menabur kebaikan di media sosial itu bisa menggerakkan massa yang begitu banyak untuk membeli atau setidaknya menggandakan suara agar perhatian terhadap para UMKM lokal meningkat.

Kesadaran tersebut juga dirasakan oleh influencer sekaligus food vlogger Magdalena Fridawati, pemilik akun media sosial @mgdalenaf. Food vlogger yang terkenal dengan slogan 'bar-bar kuy' dan penggila makanan pedas itu terbilang konsisten membantu para pegusaha UMKM kuliner yang bisa dijangkaunya.

Terkenal dengan konten ulasan makanannya yang selalu menggugah selera, ia mendedikasikan diri untuk membantu para pedagang kuliner kaki lima dan pengusaha kecil, dengan mempromosikannya lewat berbagai platform media sosial. "Aku sebenarnya sudah lama bantu UMKM, cuma di masa pandemi aku lebih fokus ke story mereka, bagaimana mereka menjalankan usahanya dan kesulitan apa yang dihadapi selama pandemi," katanya pada Liputan6.com via telepon, Sabtu, 7 November 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bangun Sisi Humanisme

Keperihatinannya pada kesulitan yang harus dihadapi para UMKM menggerakkanya untuk turut serta membantu mereka. "Siapa sih yang enggak kesulitan di masa ini? UMKM di sekitar lingkungan rumahku juga mengalami penurunan omzet yang gila-gilaan, padahal itu penghasilan utama mereka. Jadi sejak setelah masa PSBB yang pertama, aku memutuskan untuk mendedikasikan semua media sosial aku untuk bantu UMKM," ungkapnya.

Salah satu ulasan kuliner UMKM yang terbilang sangat viral adalah saat mendatangi salah satu warung bakso lobster di kawasan Bekasi dan mengunggah video terkait tempat makan dan cerita sang pemilik warung. Tak lama kemudian, banyak beredar video di media sosial yang menunjukkan banyak orang mengantre untuk membeli bakso dari warung yang diulasnya tersebut.

"Awalnya enggak nyangka, jadi senengnya itu berkali-kali lipat, padahal sebenarnya yah nge-review biasa aja. Ternyata setelah itu justru langsung booming, dan dengan cerita itu, lebih banyak orang jadi tahu bagaimana kesulitan di luar sana selama pandemi ini," ceritanya bersemangat.

Sejak saat itu, ia semakin konsisten membuat konten YouTube dan terus mencari UMKM lain yang memang membutuhkan uluran tangannya melalui dunia digital. Ia bisa dua kali seminggu mengunggah konten tersebut di saluran berbagi video. UMKM yang didatanginya berdasarkan hasil penelusuran sendiri.

"Banyak juga yang DM aku dan akhirnya curhat tentang usaha mereka yang terdampak juga, dan aku memilih mereka yang benar-benar tepat sasaran dan butuh bantuan," sambung Magda.

3 dari 3 halaman

Bersinergi dengan Followers

Magda menjelaskan salah satu kriteria UMKM yang di-endorse-nya adalah yang mengalami kondisi sulit hingga tak mendapat pelanggan sama sekali akibat pandemi. Salah satu yang paling diingatnya adalah seorang penjual ayam penyet di daerah Bekasi bernama Bowo. Perempuan lulusan kriminolog Universitas Indonesia itu menuturkan bahwa Bowo saat itu tengah diberi ujian yang bertubi-tubi.

"Dia baru di-PHK iya, baru cerai iya, jadi orangtua tunggal, terus mau diusir dari kontrakannya juga iya, jadi bertubi-tubi banget. Warungnya juga 24 jam, dia juga jarang tidur nyenyak karena harus jualan sendirian juga. Tapi setelah aku datang, besoknya sudah bisa laku 70 porsi ayam," ceritanya saat ditanya tentang kisah UMKM yang paling diingatnya.  

Ia mengaku senang dapat memberi dampak bagi para pedagang kecil dan membantu mereka dalam masa-masa sulit ini. "Aku memang enggak dibayar dan makanannya pun aku bayar sendiri, tapi rasanya seneng banget pas tahu mereka sangat terbantu, dagangannya jadi ramai banget, bahkan sampai ada yang pindah ke tempat yang lebih bagus.”

Dia mengaku ini tidak akan terjadi bila tak dibantu oleh para pengikutnya di media sosial. Melalui tagar #GEGARAMAGDA, ia bersama warganet bersinergi membantu para pedangan UMKM melalui promosi gratis. "Tinggal kitanya aja sih mau atau enggak untuk membantu. Aku banyak terima berkah dari media sosial, jadi aku juga harus memberi timbal baliknya ke mereka. Berkah yang aku dapat juga datangnya kan dari followers," pungkasnya.

Pahlawan memang bukan hanya mereka yang berjuang dan mempertaruhkan nyawa bagi negara. Di era yang serba digital ini, apa yang dilakukan Magda bersama para figur publik lainnya juga adalah bentuk kepahlawanan nyata yang bertekad membantu para pengusaha kecil, terlebih mereka yang terdampak pandemi. Inilah semangat pahlawan yang harus selalu diperjuangankan di tengah era modern ini. (Brigitta Valencia Bellion)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.