Sukses

Penumpang Kereta Keluhkan Mahalnya Harga Makanan

Seorang warganet mempermasalahkan harga makanan di kereta yang tak sebanding dengan upah minimum rata-rata masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta -  Salah satu moda transportasi umum yang cukup populer adalah [kereta](4398206/ ""). Saat kita naik kereta, terutama di perjalanan jarak jauh, biasanya akan ada makanan yang dijual untuk para penumpang.

Bukan rahasia lagi kalau harga makanan yang dijual di kereta cenderung lebih mahal daripada biasanya. Hal itu kembali dibahas dan ramai dibicarakan di dunia maya setelah unggahan seorang warganet. Pada unggahan tersebut, ia menyebut harga makanan yang dijual di kereta kelas ekonomi terlalu mahal.

"Udah hampir setahun nggak naik kereta jarak jauh. Sekarang kaget ketika makan disuruh bayar Rp 45 ribu," tulis Muhammad Hallala, pemilik akun @dehallusinate pada 1 November 2020.

Nominal Rp45 ribu itu adalah harga yang dibayarkan untuk seporsi nasi goreng ayam dan satu botol teh kemasan. Warganet ini mempermasalahkan harga makanan yang tak sebanding dengan upah minimum rata-rata masyarakat Indonesia.

"Dengan UMR/UMP satu koma hingga tiga koma (juta per bulan) dianggap mampu beli. Padahal dengan harga segitu, hanya cukup untuk 2 kali makan sehari dalam sebulan tanpa sisa. Ini kalau upah minimumnya Rp 3 juta ya," tulisnya lagi.

Ia pun membandingkan dengan makanan di mal yang bisa dia dapat dengan mengeluarkan uang Rp50 ribu dan menurutnya itu jauh lebih baik. Ia bahkan membandingkannya dengan kereta api di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Muhammad mengatakan dengan harga Rp50 ribu, dia bisa mendapatkan makanan yang lebih layak di kereta di dua negara tersebut. Unggahan itu menuai beragam respons dari warganet. Ada yang setuju dengan pendapatnya, tapi ada pula yang tak sependapat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usulan Warganet

"Situ yang nggak sanggup beli, tapi penjual yang diomelin. Eksekutif sama ekonomi harga makanannya sama. Kalau nggak mampu bisa bawa bekal sendiri, masak sendiri atau beli di luar stasiun juga banyak yang murah," tulis warganet yang mengunggah tangkapan layar ini ke akun Twitter miliknya, @AREAJULID.

Pendapat tak setuju lainnya pun dilontarkan warganet lain. "Aku berkali-kali naik kereta dan berkali-kali pula (beli) kuliner di kereta. Harganya rata-rata emang segitu. Baiknya nanya dulu harganya sebelum memesan, biar nggak kaget," tulis warganet ini sekaligus memberi saran.

Ada pula warganet yang setuju dengan curhatan warganet yang mengeluhkan harga makanan di kereta. "Padahal orang-orang naik transportasi umum untuk penghematan. Tapi kenapa harus mengeluarkan uang lebih lagi buat makan?" tulis seorang warganet yang mendukung pendapat tentang makanan kereta ini.

Ada juga yang menyebutkan kalau membawa bekal sendiri punya beberapa risiko, seperti makanan jadi basi atau tempat makan hilang. Sampai berita ini ditulis, unggahan tentang harga makanan di kereta tersebut sudah disukai lebih dari 3,6 ribu kali dan mendapatkan lebih dari empat ribu komentar dan retweet lebih dari sembilan ribu kali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.