Sukses

Gunung Bromo Makin Asri dan Hijau Setelah Lama Tak Dikunjungi

Potokol kesehatan diterapkan di kawasan Gunung Bromo, seperti membatasi jumlah pengunjung sebesar 20 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Bromo di Cemorolawang, Probolinggo, Jawa Timur, jadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi pelancong dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara. Keindahan panorama alamnya membuat orang tak bosan untuk mengunjungi kawasan ini.

Berada di ketinggian 2.770 meter di atas permukaan laut (Mdpl) menjadikan Gunung Bromo lokasi favorit bagi wisatawan. Tak sedikit dari mereka menyaksikan keindahan matahari terbit dan pemandangan eksotis Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru.

Setelah ditutup sementara akibat pandemi corona Covid-19 kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali dibuka pada akhir Agustus 2020 untuk pengunjung.

Namun, dengan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan corona Covid-19 dan membatasi jumlah pengunjung sebesar 20 persen dari kapasitas hari biasa.

Sementara itu, Munadi, seorang pemandu wisata, mengaku terkesima dengan kawasan Gunung Bromo sekarang. Selama tutup dan tidak pernah dikunjungi, suasana kawasan wisata Gunung Bromo semakin asri dan hijau, dikutip dari laman Antara, Rabu, 21 Oktober 2020.

"Tapi sayang, kita tidak bisa naik ke kawah Bromo karena memang belum dibuka. Harapan kami, semoga pengunjung tetap bisa menikmati Gunung Bromo di masa pandemi ini, tapi tetap memperhatikan protokol kesehatan," harap Munadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Boleh Dikunjungi

Sementara itu, hingga saat ini kunjungan ke kawah Bromo masih belum diperbolehkan. Selain untuk mencegah penyebaran Covid-19, pembatasan kunjungan ini merupakan rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Gunung Api (PVMBG) Pos Gunung Api (PGA) Cemorolawang agar masyarakat, pelaku jasa wisata maupun pengunjung di sekitar Gunung Bromo tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

"Untuk sahabat yang ingin berwisata ke kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya juga diimbau agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas," tulis akun @bbtnbromotenggersemeru, Senin, 19 Oktober 2020.

Bagi mereka yang ingin mengunjungi destinasi Bromo ini juga dibuka dengan kuota terbatas. Pembelian karcis hanya diberlakukan secara online ke bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Tidak ada pembelian karcis di lokasi. Hal yang juga tak kalah penting adalah pengunjung harus menerapkan protokol kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.