Sukses

Mengapa Pabrik Es Krim di Mojokerto Sampai Buka Lini Produksi Masker Sendiri?

Masker yang diproduksi pabrik es krim tersebut akan dibagikan gratis.

Liputan6.com, Jakarta -  Banyak pelaku usaha berpartisipasi dalam penyebaran masker gratis selama masa pandemi corona Covid-19. Tapi, jarang pabrik sampai membuka lini khusus produksi alat pelindung itu bila tak berkaitan langsung dengan bisnis intinya. Pengecualian untuk Aice Group, perusahaan bahkan membuka lini produksi khusus di pabrik es krim mereka yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur.

Perusahaan es krim itu berencana membagikan total 20 juta masker medis di 20 kota di Indonesia. Sebanyak 5 juta masker akan didistribusikan melalui kerja sama dengan KSP dan GP Ansor, sedangkan 15 juta lainnya didistribusikan melalui relawan dan toko-toko yang menjual produk mereka di seluruh Indonesia.

Apa alasan mereka sampai memproduksi masker gratis sendiri? Brand Manager Aice Group Sylvana Zhong menjawab diplomatis. Menurut dia, perusahaan merasa harus berkontribusi kepada masyarakat dalam memerangi Covid-19. Tidak hanya mengedukasi pemakaian masker, tetapi juga menyediakan produknya bagi masyarakat.

"Masker medis produksi Aice ini dikhususkan untuk CSR dan tidak diperjualbelikan," kata Sylvana dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com, Kamis, 15 Oktober 2020.

Masker medis yang diproduksi pabrik es krim itu disebut sudah disertifikasi oleh Kementerian Kesehatan. Masker terdiri dari tiga lapis, yakni standar masker medis yang disarankan WHO.

"Kita tidak ada perekrutan (tenaga kerja) khusus, karena ini bukanlah core business baru Aice. Produksi masker SHIELD menggunakan skema kerja yang berbeda dengan produksi es krim," sambungnya.

Sylvana menambahkan, produksi masker hanya akan bersifat sementara selama pandemi Covid-19 masih berlangsung. Soal keputusan memproduksi masker sendiri padahal bisa bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti UMKM yang memproduksi masker, Aice punya alasan sendiri.

"Masker SHIELD yang diproduksi Aice Group bukanlah masker kain standar, melainkan masker berstandar medis," lanjutnya. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ganggu Produksi Es Krim

Sylvana juga mengakui ada investasi yang dikeluarkan untuk memproduksi masker medis. Investasi terkait bahan baku dan tenaga kerja, tetapi menolak menyebutkan besarannya.

Apakah produksi masker memengaruhi produksi es krim? Sylvana menyebut tak ada perubahan jumlah produksi es krim meski pabrik mereka juga memproduksi masker.

"Pada saat memutuskan untuk memproduksi masker medis, kami sudah mempersiapkan segala hal yang berhubungan termasuk peralatan, bahan baku dan tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga produksi es krim kami," kata dia.

Ia juga mengaku produksi masker medis tidak memengaruhi tingkat penjualan es krim. "Dari sisi penjualan, hal ini tidak memberikan pengaruh, produksi dan penjualan es krim tetap kami upayakan berjalan dengan baik," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.