Sukses

Pabrik Es Krim di Mojokerto Ikut Produksi Masker untuk Dibagikan Gratis

Pihak pabrik es krim itu menargetkan bisa memproduksi 20 juta masker yang akan dibagikan gratis.

Liputan6.com, Jakarta -  Di masa pandemi corona Covid-19 ini, ada sejumlah pihak yang membagikan masker medis gratis untuk masyarakat maupun tenaga kesehatan (nakes). Salah satunya adalah Aice Group. Tak tanggung-tanggung, perusahaan es krim ini akan membagikan lima juta masker medis di 20 kota di Indonesia.

Tak hanya membagikan, mereka juga memproduksi masker medis tersebut di pabrik mereka di Mojokerto, Jawa Timur. Untuk pembagiannya, mereka menggandeng Kantor Staf Kepresidenan (KSP) bersama GP (Gerakan Pemuda) Ansor. Kepala KSP Moeldoko dalam acara konferensi pers yang berlangsung secara virtual dari Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (14/10/2020), menyampaikan apresiasi kepada GP Ansor dan Grup Aice.

"Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang berjalan antara GP Ansor dengan Aice, apalagi sekarang melibatkan KSP dalam mewujudkan partisipasi publik yang begitu bermakna," ucap Moeldoko.

Rencananya Grup Aice, akan membagikan total 20 juta masker medis produksinya kepada masyarakat. Sebanyak 5 juta masker didistribusikan melalui kerja sama dengan KSP dan GP Ansor, sedangkan 15 juta lainnya didistribusikan melalui relawan dan toko-toko Aice Group di seluruh Indonesia.

Moeldoko mengatakan pembagian masker ini ini bermakna signifikan bagi semua masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia mengatakan bahwa promosi 3M atau memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, tidak bisa berjalan baik kalau salah satu sarananya tidak terpenuhi.

Kegiatan pembagian masker akan melibatkan lima kelompok pemangku kepentingan utama atau pentahelix di masyarakat. Lima unsur tersebut adalah Pemerintah Pusat dan Daerah yang berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta yang dikombinasikan dengan komunikasi publik lewat media massa akan mengefektifkan pendistribusian masker sekaligus penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Kombinasi peran swasta yang dibarengi kearifan lokal dari komunitas dan sinergi dengan GP Ansor ini akan menjadi dorongan perbaikan pengelolaan pandemi ini," terang Moeldoko.

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengajak semua pihak turut membantu dirinya dan juga sesama untuk menghindari dampak negatif penularan virus corona di Indonesia.

"Kombinasi gerakan kultural yang masif dan riil di masyarakat disertai dengan dukungan logistik masker dari Aice Group ini kami maksudkan untuk memperbaiki kondisi pandemi di akar rumput masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan kerja bareng ini akan bisa memperbaiki manajemen pandemi kita ini," terang pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Diperjualbelikan

Masker medis yang diproduksi oleh Aice Group memiliki spesifikasi tiga lapis dan telah disertifikasi Kementerian Kesehatan. Alasan mereka memilih masker medis dibandingkan jenis masker lainnya, karena lebih efektif menghindari droplet dalam berbagai aktivitas masyarakat.

Masker ini akan didistribusikan bersamaan dengan paket Vitamin C dan suplemen pendukung lain untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang disasar.

"Kampanye lima juta masker medis yang kami jalankan bersama berbagai elemen dari pentahelix ini menjadi lanjutan dedikasi kami melawan pandemi. Ada sekitar 15 juta masker lain yang kami distribusikan juga bersama 200 ribu UMKM kami melalui edukasi pencegahan Covid 19 dan promosi," terang Sylvana selaku Brand Manager Aice Group.

Sylviana menambahkan, masker medis ini tidak diperjualbelikan dan diproduksi khusus untuk program CSR. Pembagiannya akan disertai dengan kampanye pemakaian masker maupun protokol kesehatan lainnya. Menurut Gus Yaqut, pandemi ini bukan hanya membutuhkan aspek perawatan yang baik, namun juga sisi pencegahannya. Berbagai soal psikologis dan ekonomi masyarakat juga mempengaruhi keberhasilan penanganan pandemi.

"Kami akan berfokus untuk menjangkau masyarakat bawah yang ada di berbagai kota. Berbagai pekerjaan yang berisiko seperti petugas penanganan sampah, petugas pemakaman dan petugas kebersihan di kantor-kantor akan kami jadikan salah satu target utama," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.