Sukses

AirAsia Jepang Tumbang karena Covid-19, Simak Rute Domestik dan Internasional yang Ditutup

AirAsia Jepang sempat mengaktifkan kembali layanan penerbangan domestik dan internasional mereka pada Agustus 2020 sebelum dihentikan kembali pada Oktober ini.

Liputan6.com, Jakarta - AirAsia berencana menarik diri dari pasar Jepang. Keputusan yang diambil maskapai penerbangan bujet itu didasarkan pada dampak pandemi Covid-19 terhadap permintaan perjalanan udara.

Hal tersebut diungkapkan oleh AirAsia unit Jepang pada Senin, 5 Oktober 2020, dilansir dari Japan Today, Selasa (6/10/2020). AirAsia Japan Co akan menghentikan rute domestik yang menghubungkan Bandara Internasional Chubu Centrair di Prefektur Aichi ke tiga lokasi lainnya, yakni Sapporo, Sendai, dan Fukuoka.  

Selain itu, satu rute internasional yang menghubungkan Jepang dan Taipei akan ditutup pada 5 Desember 2020. Itu menjadikan AirAsia  maskapai pertama yang beroperasi di Jepang yang menutup bisnisnya akibat pandemi Covid-19.

Sebelum pengumuman itu, perusahaan telah meluncurkan program pensiun dini pada Juni 2020 untuk mengurangi biaya tenaga kerja. Sebanyak 70 dari 300 pegawai mendaftarkan diri untuk rencana tersebut. Tetapi, mayoritas pekerja akan diberhentikan pada November 2020.

"Terlepas dari upaya tak henti-hentinya kami untuk mempertahankan operasi melalui inisiatif pengurangan biaya yang berurutan dan luas, kami menyimpulkan bahwa akan menjadi tantangan yang sangat besar untuk terus beroperasi tanpa visibilitas dan kepastian jalur pemulihan pasca-pandemi," kata Jun Aida, COO AirAsia Jepang, dalam rilis.

Dampak penurunan penumpang menjadi lebih serius bagi maskapai berbujet rendah karena model bisnisnya yang bergantung pada muatan yang lebih tinggi dan penerbangan yang lebih sering untuk meningkatkan efisiensi operasi per pesawat. Tetapi, pandemi telah memaksa semua negara untuk menerapkan pengontrolan perbatasan lebih ketat demi menekan penyebaran Covid-19.

Akibatnya, jumlah turis asing yang datang ke Jepang menurun drastis. Data menyebut, penurunannya pada lima bulan berturut-turut di awal pandemi lebih dari 99 persen dibanding tahun sebelumnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengalaman Kedua

Lalu lintas udara global diperkirakan tidak akan kembali ke situasi sebelum pandemi hingga 2024, menurut prediksi terbaru yang dikeluarkan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Sementara, penarikan AirAsia dari pasar Jepang akan menjadi yang kedua kalinya setelah maskapai itu memutus kerja sama dengan All Nippon Airways Co pada 2013.

"AirAsia berencana untuk mempertahankan lisensi bisnisnya untuk mengoperasikan penerbangan, tetapi kami akan melihat lebih dulu kapan kami kembali memasuki pasar Jepang," kata Aida.

Maskapai berbujet rendah itu pertama kali meluncurkan layanan penerbangan di Jepang kembali pada 2017 dengan partner baru, seperti perusahaan e-commerce Rakuten. Tetapi, maskapai menghentikan seluruh layanan pada April 2020 akibat penyebaran virus.

Lalu, mereka kembali mengaktifkan layanan penerbangan domestiknya pada Agustus lalu. Namun, jumlah penumpang tetap rendah dan semua rute kembali dihentikan pada Oktober 2020. Penumpang yang terdampak akan dihubungi lebih lanjut via email terkait pengembalian dana tiket mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.