Sukses

Fasilitas Urinal Ramah Lingkungan untuk Jaring Pipis Sembarangan Warga Amsterdam

Fasilitas urinal bernama GreenPee yang diproduksi perusahaan Belanda ini menggantikan peran toilet umum yang lebih ramah lingkungan dan hemat air.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir di semua negara, sepertinya kebiasaan pipis sembarangan bagi pria sepertinya menjadi hal yang tidak mengherankan. Namun, kebiasaan tersebut sangat tidak sopan, mengganggu warga sekitar, bahkan bisa merusak lingkungan sekitar.

Untuk itu, pemerintah kota Amsterdam memiliki ide untuk mengatasi masalah itu dengan menempatkan fasilitas urinal ramah lingkungan di berbagai sudut kota. Pemerintah Amsterdam telah memasang fasilitas urinal ramah lingkungan yang berisi rami di berbagai tempat yang biasanya menjadi tempat favorit para pelaku pipis sembarangan. 

Fasilitas itu dinamai GreenPee, yang diproduksi perusahaan asal Belanda bernama Urban Senses. Sekilas, fasilitas itu terlihat seperti sebuah wadah bercocok tanam yang sangat besar dengan bentuk kubus, balok, dan ada juga yang menyerupai tabung lebar.

Bagian atasnya diisi dengan tanaman yang cukup rimbun. Namun, jika dilihat lebih dekat lagi, akan terlihat celah-celah seperti bentuk pispot di toilet pria, di bagian sampingnya. Itulah zona yang ditargetkan saat ingin buang air kecil.

GreenPee menyebut inovasinya ini sebagai urinal berkelanjutan. Pasalnya, air seni yang tertampung dan menyerap pada rami tersebut akan digunakan sebagai pupuk kompos bagi tanaman-tanaman yang ada di sekitar perkotaan, mengutip Mashable.

Melansir CNN, Sabtu, 3 Oktober 2020, total 12 fasilitas urinal telah ditempatkan di Amsterdam, menurut Richard de Vries, pencipta GreenPee. Fasilitas ini, menurutnya, memang sengaja diciptakan guna menghentikan kebiasaan buruk masyarakat yang sering buang air kecil sembarangan.

Produksi ini terus dijalankan mengingat beberapa tempat publik di perkotaan mulai dibuka kembali dalam keaadaan new normal setelah pandemi COVID-19 yang mengharuskan adanya pembatasan aktivitas masyarakat Amsterdam dan sekitarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

De Vries awalnya bekerja dengan pemerintah Amsterdam dalam proyek percontohan pada 2018. Mereka memasang GreenPee di empat area yang sering dijadikan tempat buang air kecil di pusat kota. "Hasil percobaan itu membuktikan ada penurunan sebesar 50 persen kasus buang air kecil sembarangan. Itu sukses besar," katanya.

Didorong oleh hasil uji coba yang sukses itu, para pejabat kota melanjutkan proyek itu dan memesan delapan GreenPee baru yang harusnya dikirimkan pada Februari 2020 lalu. Tetapi, pandemi virus korona datang dan membuat Amsterdam dalam keadaan lockdown dan permintaan untuk fasilitas toilet umum berkurang.

Sejak awal bulan Agustus, kota mulai kembali beraktivitas. Berbagai tempat publik seperti bar dan restoran pun mulai dibuka dan diperbolehkan menyambut tamu dan turis kembali. Sejak saat itu, De Vries mengungkapkan kebutuhan akan akses toilet juga kembali meningkat.

Ia mengatakan bahwa GreenPee memiliki banyak manfaat, seperti melindungi bangunan tua dan bersejarah dari efek korosif urin, hingga mengurangi penggunaan air bersih dibandingkan dengan toilet pada umumnya. Urin-urin yang terkumpul pun tidak akan terbuang percuma, karena kompos yang dihasilkan juga secara efektif akan menghijaukan perkotaan.

"Penampilannya tampak bagus, tapi juga fungsional," katanya. Para petugas juga dapat memeriksa GreenPee secara manual untuk melihat kapan perlu dikosongkan, atau menggunakan sensor pintar yang akan mengirimkan peringatan.

De Vries telah memasang GreenPee di kota Vlaardingen dan Beekbergen di Belanda, serta kota Mechelen dan Genk di Belgia. Selanjutnya, dia ingin melihat apakah dia dapat membawa konsep tersebut ke negara lain, serta meneliti cara menghasilkan listrik ketika seseorang membuang urin di fasilitas GreenPee. (Brigitta Valencia Bellion)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.