Sukses

Masuki Lebaran, BPH Migas Minta Pertamina Terus Menjaga Pasokan BBM di Sumbagsel

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan pemeriksaan kesiapan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah MOR 2 Sumbagsel yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Liputan6.com, Jakarta – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan pemeriksaan kesiapan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah MOR 2 Sumbagsel yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Peninjauan yang dilakukan pada Rabu (5/5/2021) tersebut merupakan upaya untuk pastikan keamanan pasokan BBM jelang Lebaran. Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa meminta Satgas Hari Raya Idul Fitri (RAFI) 2021 yang dibentuk Pertamina dapat terus mengawal ketersediaan BBM di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

"Jangan sampai terjadi situasi yang mengganggu pasokan suplai BBM bagi rakyat," ujarnya dalam keterangan tertulis dikuti Jumat (7/5/2021). Ia pun melihat adanya pertumbuhan Pertashop yang cukup tinggi di MOR 2 Sumbagsel.

Fanshurullah minta agar tersebut dibarengi dengan kesiapan produksi peralatan Pertashop, sehingga dapat mendukung target 10.000 Pertashop di seluruh Indonesia pada tahun ini. Selain itu, dia juga meminta layanan pesan antar atau Pertamina Delivery Service (PDS) untuk diperluas ke kota-kota lain, tak hanya Lampung.

Sebab, PDS dinilai dapat memudahkan masyarakat dan sangat menjanjikan untuk dikembangkan.

"Palembang itu kota besar, mestinya PDS juga dikembangkan di situ dan juga ke daerah lainnya," ujar Fanshurullah.

Sementara dalam kesempatan tesebut, Pjs GM PT Pertamina MOR II Sumbagsel, Pande Made Andi Suryawan menjelaskakn, untuk persiapan Satgas Hari Raya Idul Fitri (RAFI) 2021 perusahaan melakukan peningkatan stok BBM dan LPG baik di TBBM, SPBE, dan penyalur.

Selain itu dilakukan pula dengan mengoptimalkan tanki dan SPBU kantong, koordinasi dan komunikasi yang intensif di internal Pertamina, peningkatan setoran bagi penyalur, pemberian kredit dengan top tiga hari, lalu berkoordinasi dengan perbankan agar terus beroperasi.

"Serta dengan penyiapan layanan khusus di titik belum ada fasilitas layanan BBM dan LPG seperti mobil dispenser unit, BBM kemasan dan motor pengantar kemasan BBM (PDS /motoorist)," kata dia.

Pande menjelaskan, mayoritas minyak di MOR 2 Sumbagsel berasal dari Plaju dan ada pula yang di back up dari Depo Batam. Fasilitas yang tersedia mencakup 2 Integrated Terminal di Lampung TBBM Panjang Lampung dan Palembang Sumsel.

Kemudian ada 6 Fuel Terminal berlokasi di Lubuk Linggau, Lahat, Baturaja di Sumsel, Jambi, Bengkulu, Babel, Tanjung Pandan. Lalu 4 Aviation Terminal di Palembang, Sultan Thaha di Jambi, Deputi Amk di Bangka, Fatmawati di Bengkulu. Selain itu ada 2 Annex DPPU berlokasi di Raden Intan, Lampung dan Hannan Syarifuddin, Belitung.

Terdapat mobil tanki BBM 376 unit dengan kapasitas angkut total 6279 KL. Serta skid tank (SPBE dan petrol) sebanyak 164 skid tank dengan total kapasitas daya angkut 2621 metrik ton. Total bridger avtur 27 unit, total daya angkut 448 KL.

Pande pun memastikan kecukupan BBM, terutama Pertalite. Satgas RAFI 2021sendiri memperkirakan tahun ini ada kenaikan penggunaan BBM 13,5 persen dibandingkan 2020.

"Mengenai Pertalite yang stok operasionalnya 0,4 hari, sesungguhnya aman, karena bisa diolah blending dari Pertamax dan komponen lokal nafta RON 65-70, sedangkan stok Pertamax cukup banyak," kata Pande.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.