Sukses

Wajah Ceria Lomba Dayung Gondola Venesia yang Digelar di Tengah Sepinya Turis

Meski sepi turis, festival dan lomba dayung gondola di Venesia itu tetap disyukuri mereka yang hadir.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Venesia, Italia, kembali menggelar acara festival publik meski masih dirundung pandemi Covid-19. Acara bisa dihelat setelah pemerintah mengakhiri masa lockdown sejak 3 Juni lalu.

Festival tradisional Regata Storica merupakan puncak kalender Venesia yang diselenggarakan setiap tahunnya pada Minggu pertama di September. Tahun ini, festival tersebut diselenggarakan pada Minggu, 6 September 2020.

Regata Storica ini dimeriahkan dengan dengan perahu berwarna-warni dan pendayung gondola yang menggunakan kostum bersejarah dengan peran sebagai doge, sebutan bagi penguasa terpilih dan kepala negara bagian Venesia, dan istrinya di sepanjang jalur air utama kota.

Kegiatan bersejarah ini dirayakan untuk merekapitulasi kemegahan dan kekayaan Venesia yang pernah menjadi salah satu republik maritim utama Italia. Parade dilanjutkan dengan balapan perahu yang diadakan sepanjang hari, dan garis akhirnya terletak di depan istana Ca 'Foscari yang dibangun untuk doge pada abad ke-15.

Acara tersebut biasanya menarik perhatian ratusan orang, tetapi karena lockdown di Italia, pariwisata massal dihentikan sementara sehingga Venesia menjadi sangat sepi dari biasanya. Namun bagi beberapa orang, sepinya kota tersebut menjadi bonus tersendiri saat menyaksikan Festival Regata Storica.

"Saya datang karena saya sudah lama ingin menghadiri perlombaan layar ini," kata seorang turis lokal, Silvia Sacchi kepada AFP, dikutip dari Euronews (8/9/2020).

"Dan saya memilih tahun ini karena (sayangnya) akibat COVID, akan ada lebih sedikit orang dan saya akan lebih menikmati acaranya."

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bersenang-senang

Berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, para penonton terlihat mengenakan masker dan saling menjaga jarak. Pengawasan di tepi kanal juga diperketat untuk menghindari keramaian.

"Tahun ini tidak ada panggung yang terorganisir dengan tiket untuk menonton balapan (perahu) dan parade, jadi lebih sedikit orang yang datang. Tapi, antusiasme penduduk setempat dan pengunjung kota tetap sama (dengan tahun sebelumnya)," ucap juru bicara festival, Marta Moretti, lapor Euronews.

"Semua orang harus memakai masker mulai dari siang hari, sebelum dimulainya parade sejarah hingga balapan. Bahkan, panggung VIP hanya menyambut setengah dari jumlah tamu (tahun) sebelumnya. Polisi juga mendenda orang dari 25 hingga 500 euro jika mereka melanggar aturan," tambahnya.

Agathe, turis asal Perancis mengatakan meskipun tempat itu ramai, orang-orang tampak berhati-hati. "Kami merasa agak aman dan jelas kami bersenang-senang," katanya.

Salah satu penduduk, Marina, mengakui perhelatan tahun ini kurang menyenangkan karena jumlah kapal yang lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, ia mengakui festival itu tetap indah. "Venesia sangat indah dan begitu pula lomba layarnya."

Tak hanya itu, kota ternama di Italia itu juga akan segera mengadakan acara film internasional terbesar pertama yang berlangsung sejak pandemi virus Corona menutup bioskop setempat. (Brigitta Valencia Bellion)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.