Sukses

Malaysia Siap Bangun 3 Pulau yang Terapkan Gaya Hidup Berkelanjutan

Trio pulau di pesisir Penang, Malaysia ini dijelaskan bakal dilengkapi fasilitas berupa jaringan transportasi umum, banyak ruang hijau, dan proyek desain radikal.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bentuk komitmen peduli pada isu lingkungan, Malaysia siap bangun tiga pulau buatan di lepas pesisir Penang. Mengutip laman Lonely Planet, Senin, 7 September 2020, trio pulau ini bakal jadi implementasi gaya hidup berkelanjutan.

Dijelaskan bahwa ketiganya bakal dilengkapi fasilitas berupa jaringan transportasi umum, banyak ruang hijau, dan proyek desain radikal. Setiap pulaunya pun dibentuk serupa lilypad.

Juga, akan tersusun atas distrik multifungsi yang masing-masing dapat menampung hingga 18 ribu penduduk. Terdapat pula pantai, lahan basah perkotaan, taman umum, hutan, pusat kebudayaan dan teknologi, serta pesisir sepanjang 25 kilometer (km).

Ketiga pulau buatan di Malaysia ini pun bakal bebas mobil. Seperti yang telah disinggung, setiap distriknya hanya akan dihubungkan jaringan transportasi umum, baik darat, air, dan udara.

Sebagai tambahan, jalur sepeda dan jalan setapak yang ditinggikan untuk pejalan kaki pun bakal dibangun. Dalam operasionalnya sebagai lokasi hunian, pulau-pulau tersebut akan didukung energi terbarukan.

Sementara, bangunan-bangunannya akan memanfaatkan meterial bambu dan kayu Malaysia, serta bahan daur ulang. Jaringan koridor ekologi akan menghubungkan cagar hutan ke pantai pesisir dan di kawasan pemukiman dan bisnis. Hewan dan kehidupan akuatik akan dikhususkan ke jalur yang aman, bebas dari campur tangan manusia, melalui kanopi dan saluran air di sekitar pulau.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wujud Lingkungan Manusia Hidup Berdampingan dengan Alam

Proyek reklamasi ketiga pulau ini sedang dikembangkan Bjarke Ingels Group (BIG) untuk Pemerintah Negara Bagian Penang, bekerja sama dengan Ramboll dan arsitek lokal Hijias. Menurut para perancang, pembangunannya bermaksud menciptakan proyek yang inklusif secara sosial dan ekonomi, sekaligus melindungi kekayaan keanekaragaman hayati, juga habitat alami di kawasan itu.

"Jika Penang didefinisikan lewat keanekaragaman budaya dan hayati yang melimpah, kami ingin membayangkan Kepulauan Penang Selatan sebagai sebuah kepulauan di mana keduanya dapat hidup berdampingan dalam ekosistem buatan manusia," kata Bjarke Ingels.

Belum jelas kapan BiodiverCity akan aktif dan berjalan, tapi proyek ini adalah bagian dari visi Penang2030, inisiatif pemerintah yang fokus pada peningkatan kelayakan hidup, ekonomi, dan lingkungan Malaysia melalui proyek, serta pembangunan berkelanjutan.

"Proposal rencana induk kami, BiodiverCity, mendukung visi Penang2030 dengan fokus pada kelayakan huni, merangsang pembangunan yang inklusif secara sosial dan ekonomi, dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang," kata BIG.

"BiodiverCity akan jadi tujuan global baru yang berkelanjutan, di mana pertumbuhan budaya, ekologi, dan ekonomi dijamin. Manusia dan alam dapat hidup berdampingan di tempat paling beraneka ragam di planet ini," imbuh pihaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.