Sukses

Kenapa Kita Sebaiknya Tak Tidur Saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

Tidur di pesawat saat lepas landas dan mendarat ternyata berpotensi membahayakan pendengaran Anda.

Liputan6.com, Jakarta -  Selama pandemi corona Covid-19 kita mungkin jarang atau belum naik pesawat terbang. Memasuki era new normal, dunia penerbangan mulai menggeliat lagi meski belum sepenuhnya pulih.

Sebagian dari kita mungkin sudah ada yang kembali naik pesawat atau bahkan sudah beberapa kali. Biasanya kita naik pesawat untuk lebih menghemat waktu perjalanan karena kegiatan kita yang padat.

Bagi mereka yang punya aktivitas super padat, tidur sejenak di pesawat menjadi salah satu kesempatan emas untuk beristirahat. Selain beristirahat, Anda juga bisa menghindari rasa jenuh selama penerbangan berlangsung.

Kalau Anda termasuk penumpang yang sering tidur di pesawat, sebaiknya, tahan dulu saat pesawat Anda masih take off atau lepas landas dan cepatlah bangun menjelang landing atau mendarat.

Dilansir dari laman Travel and Leisure, tidur di kedua waktu itu ternyata berpotensi membahayakan pendengaran Anda. Hal itu disebabkan tekanan udara dalam kabin pesawat yang berubah cepat akibat perubahan altitude yang dramatis.

"Perubahan cepat pada altitude berefek pada tekanan udara di telinga. Hal ini bisa mengakibatkan kekosongan pada pembuluh Eustachian yang bisa membuat telinga buntu dan suara di sekitarnya terdengar kecil," terang ahli farmasi asal Inggris, Angela Chalmers.

Di saat seperti itu, sebaiknya Anda tetap tenang. Organ pendengaran Anda akan merespons secara alami dengan membuka pembuluh Eustachian untuk mengembalikan keseimbangan tekanan udara.  Namun, saat Anda tertidur, respons alami ini tidak begitu bekerja. Hal itu bisa membuat Anda mudah pusing, gendang telinga rusak, infeksi telinga, kehilangan pendengaran, hingga mimisan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berusaha Tetap Terjaga

Ada banyak yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek kebuntuan di telinga saat take off maupun landing. Caranya, bisa dengan menguap dan sering-sering menelan ludah, minum air, serta mengunyah permen.

Tentu Anda sekarang tak heran lagi kalau para pramugari sering menawarkan permen sebelum pesawar lepas landas. Anda juga bisa bernapas sambil mencubit hidungmu untuk membuka pembuluh Eustachian.

Berusahalah tetap terjaga saat take off dan landing yang juga merupakan durasi paling berisiko dalam perjalanan pesawat yang sering disebut dengan Critical Eleven.

Anda bisa mengalihkan rasa kantuk dengan membaca majalah pesawat atau mendengarkan musik. Atau bisa juga mengobrol dengan penumpang lain di sebelah Anda. Saat pesawat sudah mengudara, maka Anda bisa tidur dengan tenang sampai sebelum pesawat mendarat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.