Sukses

Aksi Mendebarkan Penyelamatan Bocah 3 Tahun yang Terombang-ambing di Laut Yunani

Bocah perempuan ini tampak duduk di atas pelampung unicorn saat terombang-ambing di laut Yunani.

Liputan6.com, Jakarta - Saat naik ke atas pelampung unicorn-nya, bocah tiga tahun ini tak tahu bahwa momen tersebut adalah awal kejadian mendebarkan. Melansir laman Strait Times, Rabu (2/9/2020), anak perempuan itu awalnya bermain di sebuah pantai di kota Antirrio di bagian selatan Yunani, pekan lalu.

Angin kencang membuat pelampung beserta bocah tersebut terus menjauh dari daratan. Dalam jangka waktu singkat, ia pun terbawa ke laut, terombang-ambing sendiri sambil berpegangan pada bagian kepala pelampungnya.

Saat itulah Grigoris Karnesis, kapten veteran kapal feri, melihat bocah tersebut. Awalnya, Karnesis mengaku tak percaya dengan apa yang ia lihat. Bocah itu sangat kecil dan pelampungnya bergerak sangat cepat, sehingga Karnesis hampir tak punya waktu untuk berpikir.

Kapten 50 tahun ini akhirnya mengarahkan kapal ferinya sedekat mungkin dengan bocah tersebut. Pihaknya kemudian menolong dengan menempatkan kapal berada di arah gelombang yang membawa anak malang ini.

Seiring jarak makin dekat, staf kapal feri pun bisa mendengar anak perempuan itu berteriak. Dengan jarak yang diperkirakan sudah aman, bocah tersebut akhirnya bisa diraih dan dibawa masuk ke dalam kapal.

"Di tengah laut, tak ada yang bisa dilakukan anak tersebut," katanya. Aksi penyelamatan ini pun direkam dan diunggah salah satu penumpang kapal feri, hingga mengundang atensi Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Gagal Diselamatkan

Mitsotakis diketahui segera menghubungi Kapten Karnesis untuk berterima kasih padanya, beserta staf kapal feri, atas apa yang mereka lakukan. Sementara, banyak warganet menyalahkan orangtua bocah tersebut.

"Kita tak tahu apa yang terjadi," kata Karnesis menambahkan bahwa tuduhan tersebut tak adil. "Laut bisa jadi sangat tak tertebak."

Ia menambahkan, berdasarkan keterangan keluarga bocah tersebut, sang ayah sudah berusaha menangkap anak perempuan ini, pun dengan sekian banyak orang di pantai. Angin kencang membuat upaya penyelamatan ini gagal.

Saat pihak berwajib mendapat laporan tersebut, mereka segera menghubungi kapal feri Kapten Karnesis karena lokasinya berada paling dekat dengan tempat kejadian. "Kami hanya melakukan apa yang seharusnya kami lakukan," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.