Sukses

Dragon Hot Pot Buka Gerai Pertama di Grand Indonesia, Waktu Makan Pengunjung Dibatasi

Sebelumnya, Dragon Hot Pot menawarkan kemasan siap masak di rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah meluncurkan kemasan siap masak pada awal pandemi, Dragon Hot Pot kini membuka gerai pertama pada Jumat, 28 Agustus 2020. Lokasinya berada di Grand Indonesia West Mall, Jakarta Pusat. Sejumlah protokol kesehatan diberlakukan bagi pengunjung dan karyawan, mengingat risiko terpapar Covid-19 masih tinggi di Ibu Kota.

"Sama seperti di Melbourne, konsep personal bowl turut kami hadirkan. Terlebih lagi, kami juga selalu memastikan menjalankan protokol kesehatan selama masa tatanan hidup baru ini," tutur Ian Hendarto selaku pendiri dari Yamatoten Abura Soba Group yang menaungi Dragon Hot Pot Indonesia dalam keterangan tertulis pada Liputan6.com, Jumat, 28 Agustus 2020.

Setibanya di gerai, konsumen akan diarahkan ke meja dan dipersilakan untuk mengambil langsung bahan makanan dari display fridge. Pilihan isiannya beragam, mulai dari daging berkualitas premium, berbagai macam bakso, seafood, sampai sayuran. Semua ditaruh di dalam panci emas khas Dragon Hot Pot.

Selanjutnya, pelanggan dapat menimbang untuk mengetahui apakah makanan yang dipesan sudah mencapai berat order minimun, yakni 250 gram per mangkuk. Apapun bahan yang dipilih dihargai Rp30 ribu per 100 gram.

Terakhir, konsumen dipersilakan ke kasir untuk membayar dan menyebutkan pilihan sup yang terdiri dari Signature Ma La Tang, Collagen Bone Broth, dan Ma La Ban. Sementara, bahan yang dipilih tadi akan dimasak di dapur dan dihidangkan di meja yang telah ditentukan melalui personal bowl berwarna kuning.

Setelah siap, konsumen bisa menikmati sajian tersebut dalam waktu terbatas. "Waktu makannya maksimum 40 menit," ujar Ian.

Selain untuk memberi kesempatan bagi konsumen lain, pembatasan waktu tersebut sekaligus bagian dari prosedur keamanan. Para pelanggan juga diwajibkan untuk diukur suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk ke area restoran. Sedangkan, alat makan selalu disemprot alkohol food grade sebelum digunakan. 

Physical distancing juga diberlakukan dengan pembatasan jarak duduk. Sementara, pembayaran tidak lagi menggunakan cash, melainkan kartu atau pembayaran digital.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kuah Atau Goreng

Ian mengatakan, seluruh menu dibuat berdasarkan resep asli dari Melbourne, lokasi Dragon Hot Pot pertama kali didirikan. Anda bisa memilih versi kuah maupun tumis.

Versi kuah tersedia dalam dua pilihan. Pertama, signature Ma La Tang yang dimasak menggunakan lebih dari 24 macam rempah untuk menghasilkan kuah berwarna keemasan. Kedua adalah Collagen Bone Broth berbahan tulang sumsum yang dimasak selama lebih dari 12 jam untuk menghasilkan kaldu lembut.

Sementara, versi tumis tersedia Mala Ban yang menggunakan saus mala bercita rasa pedas asin dengan aroma mala yang kuat. Cara memasaknya adalah ditumis dengan hasil mirip mi nyemek. Bagi lidah saya, Mala Ban versi Dragon Hot Pot terlalu asin sehingga perlu dinetralisir dengan kuah agar bisa menyantapnya dengan nikmat. 

"Kami juga sudah melakukan beberapa penyesuaian resep. Cita rasa akhir tetap tergantung masing-masing pemilihan topping, kalau banyak sayuran otomatis sewaktu dimasak mengeluarkan banyak air dan akan mengurangi rasa asin," ujar Ian sembari menyelipkan saran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.