Sukses

Soal Pemilihan Presiden AS, Meghan Markle Tegaskan Pentingnya Suara Perempuan

Meghan Markle kembali menekankan tentang pentingnya suara perempuan dalam pemilihan presiden AS pada November 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pindah ke Santa Barbara, Amerika Serikat, Meghan Markle tetap menarik perhatian publik, tak terkecuali feminis Gloria Steinem. Ia mengunjungi Meghan di kediamannya dan berbincang di luar ruangan.

Mereka berbicara tentang pentingnya perempuan. Terutama perempuan muda untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2020 mendatang

"Orang-orang lupa betapa kerasnya perempuan seperti Anda dan begitu banyak orang lain sebelum Anda berjuang agar kami berada di tempat kami saat ini," puji Meghan, dilansir dari People, Rabu, 26 Agustus 2020.

"Jika Anda tidak memilih, Anda tidak ada," jawab Steinem saat Meghan mengangguk setuju. "Itu satu-satunya tempat kita semua sederajat, bilik suara," imbuhnya.

Steinem khawatir banyak anak muda kecil kemungkinannya untuk memilih. Alasannya karena mereka menganggap tak memiliki pengaruh.

"Padahal, lebih penting bagi mereka untuk memilih siapa pun karena mereka akan hidup lama setelah saya, dan mereka akan menanggung akibatnya," kata Steinem.

Meghan baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia berencana untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden AS dan bergabung dengan 99 perempuan berpengaruh lainnya. Mereka termasuk Michelle Obama, Hillary Clinton dan Oprah Winfrey. 

"Saya tahu bagaimana rasanya memiliki suara, dan juga bagaimana rasanya tidak bersuara," katanya.

"Saya juga tahu bahwa begitu banyak pria dan perempuan telah mempertaruhkan nyawa mereka agar kita didengar. Dan peluang itu, hak fundamental itu, adalah kemampuan kita untuk menggunakannya untuk memilih dan membuat semua suara kita didengar," lanjut Meghan Markle.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Suara Perempuan

Sebelumnya, The Duchess of Sussex juga membahas pentingnya hak perempuan di KTT virtual "The 19th Representents" pekan lalu. Sementara itu, Pangeran Harry tetap netral secara politik, termasuk tak memberikan suara dalam pemilihan sebagai bagian dari keluarga kerajaan.

"Ketika saya berbincang tentang mendorong orang untuk keluar dan memilih, saya pikir ini sering kali menantang bagi pria dan perempuan dan tentunya bagi orang untuk mengingat betapa sulitnya mendapatkan hak untuk memilih. Untuk benar-benar sadar dan tidak menerima begitu saja. Suamiku misalnya, ia tidak pernah bisa memilih," kata Kate.

Pada Kamis, 20 Agustus 2020, Meghan bergabung dengan virtual When All Women Vote #CouchParty bersama The United State of Women and Glamour, merayakan 100 tahun amandemen yang mengizinkan perempuan untuk memilih di AS. Namun, Meghan tidak mendukung kandidat atau partai tertentu.

"Ketika saya berpikir tentang pemungutan suara dan mengapa ini sangat penting bagi kita semua. Kita memilih untuk menghormati mereka yang datang sebelum kita, dan untuk melindungi mereka yang akan datang setelah kita," kata Meghan. (Vriskey Herdiyani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.