Sukses

Wanita Inggris Hobi Beli Tas Mewah, Ternyata Bukan untuk Koleksi Semata

Wanita yang berprofesi sebagai guru ini pertama kali tertarik pada tas mewah adalah Louis Vuitton pada 1998

Liputan6.com, Jakarta -  Tiap orang tentu punya alasan untuk mengoleksi tas mewah dengan merek terkenal. Bagi mereka yang mampu, tas mewah bisa menjadi bagian dari gengsi sampai sekadar hobi atau untuk koleksi.

Namun ada juga yang punya tujuan lain. Salah satunya dilakukan seorang wanita bernama Sara Davies. Wanita berusia 40 tahun, ini memang suka mengoleksi tas mewah. Sara yang berprofesi sebagai guru sudah bertahun-tahun mengoleksi tas keluaran desainer terkenal.

Dilansir dari The Sun, 16 Agustus 2020, Sara mengoleksi tas mewah bukan hanya alasan fashion atau sebagai koleksi semata. Sebaliknya, tas mewah itu dijadikan tabungan uang pensiun bagi Sara.

Wanita asal Inggris ini pertama kali tertarik pada tas mewah Louis Vuitton pada 1998. Saat itu, Sara ingin membelinya tapi belum punya cukup uang.

Sara membeli tas tersebut dengan lembaran uang 20 pound sterling. Padahal, harga tas tersebut mencapai 500 poundsterling atau sekitar Rp9,7 juta. "Tas itu adalah benda termahal yang pernah kumiliki, dan tiga saudariku berpikir aku sudah gila," ungkapnya.

Setelah tas Louis Vuitton pertamanya itu, Sara Davies pun kembali menabung. Ibu dua anak itu rela menabung bertahun-tahun demi membeli tas baru. Pada 2002, Sara kembali membeli tas mewah. Kali ini, tas Dior seharga 1.000 pound sterling atau sekitar Rp19 juta.

Saat menikah pada 2004, Sara juga mendapat tas mewah dari suaminya, Jonathan.  Saat itu, Sara diberikan tas merah keluaran Hermes Kelly. Tas itu masih disimpan Sara dan kini dihargai sekitar 9.500 pound sterling atau sekitar Rp185 juta.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

29 Tas Mewah

Sara juga membeli tas untuk merayakan hari kelahiran anaknya.  Namun, alasan utama Sara mengoleksi tas adalah sebagai investasi. Selain untuk diwariskan, deretan tas mewah itu dianggap sebagai uang tabungan pensiunnya. "Tas tidak seperti mobil yang nilainya turun setelah dibeli. Kalau kau merawatnya dengan baik, harga tas akan naik," ujar Sara.

Hal tersebut disadari Sara di 2014 lalu. Saat itu, pasar barang-barang vintage mulai populer dan digemari. Sara mengetahui jika tas koleksinya ternyata berharga mahal.

Saat ini, Sara sudah mempunyai 29 koleksi tas mewah dengan total harga 25.000 pound sterling atau sekitar Rp487 juta. Sara juga membiarkan anak-anaknya meminjam tas tersebut untuk bergaya modis.

"Suamiku punya gaji yang bagus, dan aku terlatih sebagai guru. Jadi kami punya kehidupan yang nyaman. Tapi rasanya menenangkan untuk tahu bahwa jika kami butuh uang, aku bisa menjual tas kolelksiku," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.