Sukses

Inspirasi Liburan ke Yogyakarta untuk Rayakan HUT ke-75 RI

Dalan rangka HUT ke-75 RI, Yogyakarta bisa jadi pilihan liburan menarik yang sarat sejarah dan keindahan alam,

Jakarta -  Menyambut HUT ke-75 RI yang dirayakan hari ini, Senin (17/8/2020), ada banyak yang bisa kita lakukan. Salah satunya dengan liburan menikmati alam Indonesia yang indah dan memesona.

Meski belum leluasa bepergian ke tempat jauh karena pandemi corona Covid-19, tak ada salahnya menyiapkan rencana perjalanan hingga ke rincian tujuan wisata yang harus didatangi. Jadi saat waktunya tiba, Anda hanya perlu menyiapkan barang bawaan dan siap berangkat.

Para pelaku industri pariwisata memprediksi tujuan wisata lokal bakal jadi primadona, orang-orang akan memilih bersantai di hotel, atau pergi ke kota-kota terdekat dari rumah. Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk salah satu tujuan wisata favorit di Indonesia yang menyimpan berbagai tempat bersejarah hingga makanan lezat.

Seperti dilansir dari Antaranews, Minggu, 16 Agustus 2020, kalau Anda berminat datang ke sana, rencana perjalanan liburan Yogyakarta dari tur virtual HIS Travel bisa jadi inspirasi.

Tugu Yogyakarta

Tugu Yogyakarta dibangun pada 1700-an oleh Sultan Hamengkubuwono 1. Waktu baru didirikan, bentuk tugunya berbeda dengan saat ini. Menurut pemandu wisata Siti Jumanah di tur virtual, Sabtu, 15 Agustus 2020, tugu Golong-Gilig dulunya punya bagian atas berbentuk bulat seperti bola, lambang persatuan antara penguasa Kraton Yogyakarta, raja, dan rakyatnya.

"Persatuan untuk mengusir penjajah Belanda, ini tak lepas dari filosofi 'Manunggaling Kawulo Gusti', persatuan raja dan rakyat tercipta atas kehendak Maha Kuasa," ucap Siti.

Tugu ini runtuh pada 1867 akibat gempa bumi besar, lalu dibangun kembali oleh Belanda pada masa kekausaan Sultan Hamengkubuwono VII. Bagian atasnya dibuat berbeda, mengerucut seperti tanduk kijang.

Malioboro

Tempat lainnya yang wajib didatangi oleh para wisatawan di Yogyakarta ini menyimpan banyak toko menarik. Suasananya pun meriah pada malam hari. Jangan lupa mampir ke pasar Beringharjo dan memborong batik, terutama buat para pencinta belanja.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pantai Parangkusumo

Pantai ini dianggap sakral karena dulu disebut sebagai tempat bersemedi Panembahan Senopati yang konon melangsungkan pernikahan spiritual dengan penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul.

Sampai sekarang, banyak orang yang sengaja datang ke sana untuk berdoa atau memohon sesuatu. Anda dapat melihat prosesi adat labuhan di pantai tersebut, sebagai bentuk syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Makan Gudeg

Rasanya belum lengkap ke Yogyakarta tanpa menyantap gudeg. Ada banyak pilihan untuk pelancong, tapi salah satu yang terkenal adalah Gudeg Yu Djum yang disebut pelopor gudeg kering tanpa kuah.

Kota Gede

Tempat ini surga untuk pencinta kerajinan perak. Menurut Siti, dulu Kota Gede merupakan ibukota kerajaan Mataram, itulah kenapa banyak perajin emas dan perak yang didatangkan ke sana untuk memenuhi kebutuhan keraton.

Para perajin membuat benda-benda seperti tempat nasi, piring hingga gelas untuk dipakai di keraton. "Perak jadi bahan dasar karena bisa mendeteksi keberadaan racun," jelas dia.

3 dari 3 halaman

Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta telah dibuka kembali di masa adaptasi kebiasaan baru. Namun tetap ada pembatasan pengunjung dan protokol kesehatan yang mesti dilakukan, seperti wajib memakai masker dan mencuci tangan. Menurut Siti, yang juga abdi dalem keraton, setiap pemandu maksimal hanya membawa rombongan berisi 10 orang.

Makam Raja-Raja Mataram

Ada aturan berpakaian khusus yang harus dipatuhi pengunjung ketika mengunjungi makam para raja Mataram. Para lelaki harus mengenakan pakaian Peranakan lengkap dengan kain jarik dan sorjan.

Sedangkan tamu perempuan mengenakan kemben dan bawahan batik. Semuanya bisa disewa di sana. Namun, tempat tersebut belum dibuka untuk umum di tengah masa adaptasi kebiasaan baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.